Denpasar (ANTARA) -
PT PLN (Persero) melalui komunitas pegawai perempuan Srikandi PLN dan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN secara aktif membantu peningkatan kapasitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bali melalui Program Gerobak Cahaya.
Ketua Srikandi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali Ni Made Sumariyani di Denpasar, Kamis, mengatakan Program Gerobak Cahaya merupakan bentuk peran PLN dalam menerapkan environment, social, and governance (ESG) secara berkelanjutan sebagai salah satu inti praktik bisnis perusahaan.
Program Gerobak Cahaya menjadi salah satu agenda YBM PLN itu bertujuan untuk memberdayakan pedagang kecil yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya agar dapat memperoleh akses terhadap modal ataupun melalui fasilitas prasarana untuk mendukung usahanya.
“Peran Skrikandi PLN tak hanya berkutat pada internal PLN saja, namun juga menularkan semangat kesetaraan gender di lingkup eksternal salah satunya mendukung Ibu Fajar ini yang sehari-hari bekerja membantu suami dalam mencari nafkah,” katanya.
Dirinya berharap bantuan yang diberikan mampu meningkatkan motivasi bagi UMKM agar makin berdaya sehingga mampu mengembangkan usahanya di masa yang akan datang.
“Kami memiliki mimpi agar perempuan-perempuan tak hanya sukses di ranah domestik saja, namun ke depannya dapat menghilangkan sekat-sekat dan stereotype yang menghalangi perempuan untuk bisa berkarya di ruang publik demi mendukung keluarganya,” pungkas Made.
Baca juga: Seribuan konsumen di Bali manfaatkan promo tambah daya PLN
Kali ini, melalui komunitas Srikandi PLN, bantuan Gerobak Cahaya disalurkan kepada Nuryadi pemilik usaha bakso wong Solo yang selama ini berkeliling menjajakan bakso di sekitar kawasan Masjid Sudirman dan Masjid Al-Furqon, Denpasar.
Nuryadi yang sudah 11 tahun berkeliling berjualan bakso itu, mengalami kesulitan karena gerobaknya sudah tidak layak digunakan dan tak menarik bagi pembeli, namun untuk membeli atau memperbaiki gerobak baksonya, membutuhkan modal yang tak sedikit.
Kini, berkat bantuan Gerobak Cahaya, dirinya semakin percaya diri untuk berkeliling menawarkan bakso buatannya.
“Bantuan yang diberikan ini sangat kami butuhkan, apalagi kondisi gerobak saya bannya sudah tipis, banyak bagian yang bolong dan kurang menarik, untuk itu kami berterima kasih atas perhatian yang diberikan melalui gerobak baru ini,” ucapnya.
Peran sang istri, Fajar Suryani, dalam usaha bakso miliknya juga tak kecil. Untuk mendukung produksi bakso, tiap harinya Fajarlah yang berbelanja bahan dan membantu pembuatan bakso. Tak hanya itu, ia juga selalu sigap membantu suami berkeliling berjualan bakso.
Baca juga: PLN bangun SPKLU di Pura Besakih dukung upacara keagamaan
“Kami bersyukur atas bantuan ini karena sangat membantu kami. Mudah-mudahan dengan gerobak bakso baru ini, dagangan kami semakin laris diminati orang-orang,” ucapnya.