Kepolisian Daerah (Polda) Bali menyatakan lonjakan wisatawan selama periode Lebaran 2024 diprediksi bakal naik 9 persen dibandingkan pada periode sama tahun 2023.
"Yang jelas ada kenaikan. Di bandara naik 9 persen menurut hitungan dari pihak otoritas bandara dibandingkan dari 2022 ke 2023. Di Gilimanuk tentu ada lonjakan, tetapi persentasenya tidak disampaikan oleh ASDP, yang pasti ada lonjakan," kata Kepala Bidang Operasi Polda Bali Komisaris Besar Polisi Soelistijono, di Denpasar, Rabu.
Berdasarkan data Polda Bali, jumlah penumpang selama periode libur Lebaran 2024 di Bali mencapai 1.088.387 orang atau naik 9 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 998.521 orang.
Soelistijono mengatakan puncak arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi pada 7 April 2024 dimana pergerakan orang diprediksi menyentuh angka 68.765 orang (33.300 domestik dan 35.465 mancanegara), sementara itu puncak arus balik akan jatuh pada 14 April 2024 dengan prediksi jumlah orang mencapai 69.311 (33.836 domestik dan 35.465 wisatawan mancanegara).
Baca juga: Polda Bali siapkan rencana urai kepadatan di Pelabuhan Gilimanuk
Baca juga: Polda Bali siapkan rencana urai kepadatan di Pelabuhan Gilimanuk
Karena itu, Polda Bali menyiagakan ribuan personel untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan kendaraan dan orang selama liburan Lebaran 2024. Apalagi berdasarkan data Polda Bali terkait pergerakan masyarakat dari tahun 2022 ke 2023 cenderung mengalami kenaikan yang cukup besar pada periode yang sama.
Sebagai perbandingan, pada Operasi Ketupat Agung 2022 yang dilaksanakan pada 28 April-9 Mei 2022, jumlah wisatawan domestik yang masuk ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai mencapai 174.272 orang dan yang keluar Bali sebanyak 156.573 orang.
Pada Operasi Ketupat Agung 11 April-1 Mei 2023, jumlah penumpang domestik yang masuk di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tercatat 249.540 orang (naik 75.268 orang), sementara yang keluar dari Bali melalui Bandara Ngurah Rai mencapai 232.389 (naik 75.816).
Pada Operasi Ketupat Agung 11 April-1 Mei 2023, jumlah penumpang domestik yang masuk di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tercatat 249.540 orang (naik 75.268 orang), sementara yang keluar dari Bali melalui Bandara Ngurah Rai mencapai 232.389 (naik 75.816).
Pada penerbangan internasional, saat Operasi Ketupat Agung 2022, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai mencapai 43.113 dan yang keluar sebanyak 33.776 orang.
Setahun setelah itu, pada Operasi Ketupat Agung 2023, jumlah wisman yang datang ke Bali mencapai 219.210 orang (naik 176.097 orang), sementara yang keluar melalui Bandara Ngurah Rai mencapai 215.251 (naik 181.475 orang).
Baca juga: Polda Bali siagakan sebanyak 2.005 personel amankan Lebaran 2024
Setahun setelah itu, pada Operasi Ketupat Agung 2023, jumlah wisman yang datang ke Bali mencapai 219.210 orang (naik 176.097 orang), sementara yang keluar melalui Bandara Ngurah Rai mencapai 215.251 (naik 181.475 orang).
Baca juga: Polda Bali siagakan sebanyak 2.005 personel amankan Lebaran 2024
"Yang perlu kami antisipasi adalah yang keluar Bali. Puncaknya hari H orang datang ke Bali sebagai wisatawan," kata Soelistijono.
Terkait angka pergerakan masyarakat pada Operasi Ketupat Agung 2022, jumlah orang yang keluar Bali melalui penyeberangan Pelabuhan Gilimanuk mencapai 422.622 orang dan yang masuk ke Bali sebanyak 388.282 orang.
Pada Operasi Ketupat Agung 2023, orang yang masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk tercatat 451.325 orang dan yang keluar Bali mencapai 432.000.
Berbeda dengan Pelabuhan Gilimanuk dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pergerakan masyarakat di Pelabuhan Padangbai, Karangasem Bali diprediksi tidak mengalami kenaikan yang cukup tajam.
"Hasil koordinasi dengan ASDP Padangbai, sepertinya Padangbai tidak terjadi lonjakan yang signifikan di tahun ini karena adanya tol laut dari Banyuwangi ke Pelabuhan Lembar. Jadi mengurangi kepadatan di Padangbai," kata Soelistijono pula.