Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihak Selandia Baru mendukung langkah TNI dalam melakukan pembebasan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens dari kelompok bersenjata di Nduga, Papua Pegunungan.
"Sangat mendukung apa yang dilakukan TNI dengan pendekatan soft power," kata Agus saat ditemui di Kantor Menko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat.
Hal itu dikatakan Agus setelah Menteri Pertahanan RI Prabwo Subianto bertemu dengan pihak Selandia Baru di Kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Kamis (14/3).
Pendekatan soft power yang dimaksud Agus adalah dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah kepada pihak penyandera, yakni kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Agus pun tidak menjelaskan secara perinci apa dampak dari pendekatan tersebut hingga saat ini. Dia hanya memastikan akan terus berkoordinasi agar bisa berjalan dengan lancar.
Dengan upaya tersebut, Agus juga membuka peluang bagi KKB untuk berkomunikasi kepada pihak mana pun demi pembebasan sandera berdarah Selandia Baru tersebut.
"Ya, artinya 'kan mereka dari pihak OPM itu apakah mau kepada pihak kita atau mau langsung kepada pihak Newzeland sendiri. Kalau kita sih ke mana aja silakan," kata dia.
Sebelumnya, Prabowo menerima kehadiran Menteri Luar Negeri Selandia Baru di kantornya. Kedatangannya ditengarai untuk membahas berbagai persoalan termasuk bidang pertahanan.
"New Zealand adalah sahabat dekat dan merupakan negara mitra utama di kawasan Pasifik Selatan, khususnya di bidang pertahanan,” ujar Prabowo dalam keterangan persnya.
Selain itu, dalam siaran pers tersebut dijelaskan bahwa pertemuan bilateral ini juga membahas sejumlah isu strategis yang berkaitan isu-isu regional dan global.
Namun, dalam siaran pers tersebut tidak dijelaskan secara rinci soal pembahasan penyelamatan pilot Susi Air tersebut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal melalui keterangan resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu (7/2), menyampaikan bahwa upaya pembebasan pilot pesawat Susi Air berkebangsaan Selandia Baru tersebut disampaikan Menlu Retno Marsudi kepada Menlu Selandia Baru melalui sambungan telepon sembari membahas berbagai aspek bilateral.
"Dalam pembicaraan tersebut, Menlu Retno menyampaikan bahwa Indonesia terus melakukan upaya pembebasan sandera Kapten Philip dengan menekankan aspek-aspek dan upaya pendekatan persuasif," katanya.
Menlu Retno juga memberikan jaminan bagi Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta untuk mendapatkan akses kekonsuleran.
Di tempat berbeda, Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Mathius Fakhiri menegaskan keselamatan sandera berkebangsaan Selandia Baru yang saat ini masih ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya adalah faktor utama.
"Berbagai langkah sudah dilakukan, baik oleh Pemkab Nduga maupun TNI/Polri dengan tetap mengedepankan negosiasi. Berbagai langkah yang dilakukan untuk membebaskan Phillip Mark Mehrtens telah dijelaskan saat menerima kunjungan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Jeffery Burnet," kata Kapolda.
Meskipun penyanderaan pilot Philip sudah berlangsung selama setahun, Kapolda menegaskan bahwa aparat keamanan tetap mengedepankan negosiasi dan berharap Phillip Mark Mehrtens dibebaskan dalam keadaan selamat.
Baca juga: Kasad: Pilot Susi Air yang disandera OPM dalam kondisi sehat
Baca juga: Panglima TNI tegaskan pembebasan sandera tak gunakan senjata
Baca juga: Wapres Ma'ruf upayakan negosiasi untuk bebaskan pilot Selandia Baru
Baca juga: Kapolda Papua sebut lokasi KKB sandera pilot berada di medan yang sulit dijangkau
Baca juga: Panglima TNI pilih cara persuasif bebaskan pilot dari KKB