Denpasar (ANTARA) - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali menyebutkan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024 dipastikan tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Pulau Dewata.
“Kalau melihat dari tingkat pemesanan pada 2024 tidak terlalu berpengaruh, Bali tidak terpengaruh jadi kami nilai aman saja,” kata Ketua GIPI Bali Ida Bagus Agung Parta Adnyana di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, kunjungan wisatawan domestik yang diperkirakan terpengaruh karena bertepatan dengan hari pemilihan umum pada 14 Februari 2024.
Baca juga: Sebanyak 366.923 wisman berkunjung ke Riau selama 2023
Dia menjelaskan wisman dapat terpengaruh karena situasi krisis geopolitik global di antaranya perang di Ukraina-Rusia dan situasi perang Hamas di Palestina dengan Israel.
Ia pun mengajak masyarakat untuk ikut menjaga situasi kondusif di Bali.
Selain itu, pihaknya pun menggencarkan promosi pariwisata Bali termasuk dengan tren pariwisata berkelanjutan yang ramah lingkungan diperkirakan diminati pada 2024.
Tantangan pariwisata berkelanjutan menjadi perhatian penting mengingat pemerintah menetapkan target kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia mencapai 14 juta pada 2024.
Sebanyak 40-50 persennya atau sekitar 7 juta orang wisman di antaranya diharapkan dapat disumbangkan dari Bali.
Baca juga: Menparekraf sambut kedatangan wisman perdana 2024 di Bintan
GIPI Bali mencatat tingkat kunjungan wisman di Bali sudah mencapai 5,37 juta hingga pertengahan Desember 2023 atau perlahan pulih mendekati 88 persen jika dibandingkan 2019 sebelum pandemi COVID-19 mencapai 6,3 juta orang.
Asal negara wisatawan mancanegara di Bali masih didominasi dari Australia sebesar 25 persen, kemudian disusul India, China, Inggris, Amerika Serikat, Korea Selatan, Prancis, Singapura, Jerman dan Malaysia.
Pelaku pariwisata di Bali mengharapkan wisata MICE (konferensi dan pertemuan) menjadi salah satu wisatawan berkualitas yang mendorong geliat pariwisata di Bali.
Wisata MICE pada 2024 juga didukung infrastruktur tambahan yang dalam waktu dekat akan dibuka yakni di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Denpasar, selain fasilitas yang ada di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung.