Negara (ANTARA) - Bupati Jembrana I Nengah Tamba menggelar upacara memohon hujan (neduh) bersama kelian subak se Kabupaten Jembrana.
“Hari ini bersama-sama kami laksanakan upacara neduh, memohon kepada Tuhan untuk menurunkan hujan. Seperti kita ketahui bersama, kemaru panjang menyebabkan produktivitas pertanian terganggu,” katanya, saat upacara neduh di Pura Pegubugan, Desa Berangbang, Kamis.
Ia berharap, dengan usaha spiritual tersebut, hujan segera turun di Kabupaten Jembrana sehingga petani tidak khawatir tanamannya mati karena kekeringan.
Selain upacara neduh, pertemuan dengan kelian subak ini juga digunakan Tamba untuk menyerap aspirasi petani, menginvetarisir persoalan serta mencari solusi.
Salah satu persoalan yang muncul dalam diskusi adalah harga beras naik, namun tidak berimbas yang sama terhadap petani.
Baca juga: Bali tetapkan status siaga darurat kekeringan selama 14 hari ke depan
“Masalah itu yang akan kami carikan solusi, sehingga penghasilan petani sejalan dengan harga beras,” katanya.
Menurut dia, salah satu solusi yang sedang berjalan adalah pembangunan MRU di Subak Tibu Beleng yang akan segera beroperasi.
“Dengan adanya MRU itu, akan menjadi jalan keluar membeli gabah petani dengan harga yang layak,” katanya.
Ketua Majelis Madya Subak Kabupaten Jembrana Komang Arnyana mengatakan, upacara neduh sering dilakukan anggota subak sebelum beraktivitas di sawah.
“Kami mohon agar hujan segera turun, sehingga petani bisa mendapatkan air yang cukup untuk lahannya,” katanya.
Dalam kegiatan ini Tamba mengajak asisten daerah serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).****1****
Baca juga: Bali terima bantuan alat penanganan bencana kekeringan dari BNPB