Denpasar (ANTARA) - Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Denpasar menggelar ajang Sensasi Bonsai 2023 yang bertempat di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar.
“Ajang Sensasi Bonsai ini merupakan salah satu perhelatan nasional yang ditujukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara membuat, merawat, dan mengembangkan bonsai,” kata Pengurus Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PPBI Cabang Denpasar Danil saat ditemui di Denpasar, Selasa (3/10).
Dalam perhelatan tersebut, bonsai yang diikutsertakan memiliki ragam variasi yang dibagi menjadi beberapa kelas, yakni kelas small, prospek, pratama, madya, dan utama.
Sensasi Bonsai menjadi ajang pameran bonsai tingkat nasional dengan jumlah peserta sebanyak 1.007 yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia, mulai dari Kota Bandung hingga Pulau Sumatera.
Tidak hanya bonsai dari peserta, ajang Sensasi Bonsai ini menghadirkan pula beberapa bonsai melegenda yang dibuat oleh maestro bonsai, Made Kari yang ditampilkan dalam booth khusus.
Dalam perhelatan yang berlangsung pada 28 September hingga 6 Oktober 2023 ini, telah dilangsungkan pula pelantikan kepengurusan PPBI Cabang Gianyar, Badung, dan Denpasar yang sekaligus menjadi puncak acara dari perhelatan Sensasi Bonsai tersebut.
Selain menjadi ajang pameran, pameran bonsai ini turut ditunjukkan sebagai media edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai bonsai yang memiliki ragam manfaat serta nilai ekonomis yang tinggi.
Danil menegaskan bahwa ajang ini juga merupakan salah satu media untuk membantu pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang bonsai yang juga mengarah pada penghijauan.
Sebagai bentuk apresiasi, perhelatan Sensasi Bonsai akan memberikan penghargaan bagi 10 besar bonsai terbaik (best ten) pada setiap kelasnya. Selain best ten, terdapat pula penghargaan lainnya, seperti best in class dan best in show.
Pameran Sensasi Bonsai ini telah berlangsung hingga acara penutupan pada Jumat, 6 Oktober 2023 mendatang.
Masyarakat yang datang ke pameran ini tidak dipungut biaya sepeser pun, sebab pameran bonsai ini diselenggarakan secara terbuka kepada kalangan masyarakat Bali juga nasional.
“Harapan kami dengan dilangsungkanya pameran ini, masyarakat dapat memahami bahwa pohon-pohon yang terdapat di sekitar pekarangan rumah dapat dimanfaatkan menjadi bonsai yang bernilai ekonomis,” tutup Danil.
