Denpasar (ANTARA) - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa mengukuhkan 43 kader pengurus PMI desa/kelurahan se-Kota Denpasar untuk mendekatkan pelayanan pada masyarakat terkait penanganan kebencanaan dan donor darah.
"Semoga dengan pengukuhan ini dapat meningkatkan sinergi untuk memberikan pelayanan PMI kepada masyarakat, terutama dalam bidang kebencanaan dan donor darah," kata Arya Wibawa di Denpasar, Bali, Selasa.
Dalam kesempatan tersebut, Arya Wibawa yang juga Wakil Wali Kota Denpasar itu mengungkapkan rasa bangganya kepada 43 kader PMI desa/kelurahan Kota Denpasar yang dikukuhkan itu dalam rangkaian kegiatan memperingati HUT ke-78 PMI.
Pihaknya berharap kader yang telah dilantik dapat bersinergi dengan pengurus PMI, fasilitas kesehatan serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait sehingga dapat memberikan manfaat serta langkah tanggap darurat untuk masyarakat di wilayahnya.
Arya Wibawa menambahkan, dengan adanya kader PMI desa/kelurahan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk dapat membantu pemerintah dalam penanganan bencana dan donor darah.
Baca juga: PMI Bali kembali raih peringkat satu Jumbara
Sementara itu, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Bali H Agus Bambang Priyanto menyampaikan dengan dikukuhkannya kader PMI desa/kelurahan di Kota Denpasar dapat mempercepat penanganan bencana di masyarakat.
"Kader PMI di tingkat desa/kelurahan sangat dibutuhkan, terutama dalam mempercepat informasi kepada PMI Kota Denpasar dan menggerakkan masyarakat," ujarnya.
Selain itu, pengamatan terhadap berbagai masalah kegawatdaruratan, bencana, serta peningkatan upaya kesehatan lingkungan dan mempersiapkan masyarakat untuk tanggap siaga bencana.
"Kader PMI yang baru dilantik ini diharapkan dapat memberikan dukungan kepada Pemerintah Kota Denpasar dalam membangun generasi muda yang peduli lingkungan, yang mempunyai kepedulian sosial dan siap menjadi relawan siaga bencana," ujarnya.
Bambang dalam kesempatan itu pun menegaskan kembali peran PMI dalam keadaan kebencanaan sangat penting dan sekaligus mengingatkan peran PMI saat peristiwa Bom Bali dan masa pandemi COVID-19.