Karangasem (ANTARA) - Fenomena El Nino yang menyebabkan beberapa dampak bencana akibat kekeringan berkepanjangan masih dirasakan sejumlah wilayah di Kabupaten Karangasem, utamanya di sebagian besar wilayah Kecamatan Kubu, sebagian wilayah di Kecamatan Abang serta lima kecamatan lainnya, kecuali Wilayah Kecamatan Sidemen.
Tercatat tiga puluh enam desa di Kabupaten Karangasem mengalami kekeringan dan berpotensi mengalami kesulitan terhadap akses air bersih akibat kekeringan pada musim kemarau tahun ini yang dilansir oleh BPBD Kabupaten Karangasem.
Kalaksa BPBD Kabupaten Karangasem mengatakan bahwa potensi kekeringan terjadi di sejumlah desa di tujuh kecamatan, hanya desa-desa di wilayah Kecamatan Sidemen yang tidak terancam kekeringan dan kesulitan air bersih. Hal ini disampaikan Kalaksa BPBD dalam kesempatan wawancara pada Rabu (13/9/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Kalaksa BPBD juga menyampaikan bahwa upaya dalam mengatasi kesulitan air bersih ini telah diantisipasi pihaknya dengan melakukan koordinasi dan sinergi dengan pihak terkait, yakni Dinas Sosial, P3A dan PPKB, Perumda Giri Tohlangkir, PMI Kabupaten Karangasem, serta dunia usaha yang memiliki kepedulian dalam penyaluran dan pendistribusian air bersih.
Sampai saat ini, penyaluran dan pendistribusian air bersih telah dilakukan ke beberapa wilayah yang mengalami kekeringan yang cukup signifikan di wilayah Desa Ban, Kecamatan Kubu dan Desa Seraya Timur di Kecamatan Karangasem.
Langkah mitigasi juga dilakukan dengan mengoptimalkan penyebarluasan informasi dari BMKG dengan menggunakan saluran komunikasi media sosial yang dimiliki oleh BPBD melalui Tim EWS (early warning system) yang tersebar di masing-masing kecamatan dalam upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman kekeringan.
Ditambahkan oleh Kalaksa BPBD terkait upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat sebagai langkah antisipatif, seperti: (1) Menyiapkan tempat penampungan air dan berhemat dalam menggunakan air gersih, (2) Menggunakan alat pelindung diri seperti jaket, topi, dan lain-lain apabila beraktifitas di luar ruangan atau tempat terbuka, (3) Tidak membakar sampah dan lahan pada saat terik matahari dan angin kencang untuk mencegah terjadinya potensi kebakaran, (4) Meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi munculnya hotspot diwilayah kawasan hutan dengan selalu berkoordinasi dengan dinas kehutanan dan lingkungan hidup provinsi Bali untuk antisipasinya, maupun diluar kawasan hutan atau lahan dengan cara berkoordinasi dengan camat, perbekel serta masyarakat/relawan peduli api melalui surat himbauan, dan (5) Masyarakat dapat mengajukan permohonan air bersih atau menyampaikan laporan kejadian bencana pada akses hotline BPBD Kabupaten Karangasem melalui Emergency Service Response 24 jam pada kontak telepon (0363) 22173 dan WhatsApp 08123711174.