Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melakukan gebyar vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kepada hewan berkaki empat di Baturiti Tabanan dengan sasaran 1.000 ekor ternak untuk divaksin.
“Gebyar Vaksinasi PMK dilaksanakan dengan menyasar 1.000 hewan ternak, sekalipun kasus PMK sudah nihil, tetapi kegiatan vaksinasi menyasar hewan ternak harus tetap digenjot, agar kita tidak kecolongan,” kata Sekretaris Satgas Penanganan PMK Provinsi Bali I Made Rentin.
Dalam siaran per yang diterima di Denpasar, Minggu, Rentin mengatakan kegiatan penanganan PMK ini mengikuti pola penanganan tahun 2022, di mana saat itu Bali sukses dengan tingkat capaian vaksin PMK yang tinggi disertai pemotongan bersyarat yang lancar dan tuntas.
Pemprov Bali sendiri menargetkan agar 2024 Bali bebas dari PMK, dan capaian vaksinasi yang tinggi dan merata melalui upaya ini menjadi acuan mereka.
Untuk mewujudkan itu, pihaknya meminta agar kolaborasi multi sektor terus didorong dan diperkuat dalam segala hal, khususnya dalam upaya peningkatan percepatan vaksinasi PMK.
Baca juga: Pemkab Badung optimalkan pelaksanaan vaksinasi booster PMK
Menurutnya ini penting dilakukan dengan cepat agar penularan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak tidak semakin meluas dan mengakibatkan kualitas daging menjadi rusak, akibat dari denaturasi protein pada otot skelet.
Namun, kata dia, daging hewan ternak yang terserang PMK pada dasarnya tidak mengalami ketercemaran yang bisa merusak kesehatan masyarakat.
Lebih lanjut, Kepala Pelaksana BPBD Bali itu menyampaikan bahwa penyakit mulut dan kuku menjadi ancaman serius pada posisi Indonesia, terutama stabilitas ekonomi dari hasil ternak.
Setidaknya, serangan ini sudah memperlihatkan gerakan yang semakin masif, dari yang semula ditemukan di Jawa Timur, saat ini juga mulai menghantui daerah lain termasuk Bali.
“Penyebaran ini tidak saja menimbulkan kecemasan para peternak, tapi juga sekaligus kekhawatiran masyarakat umum. Tetapi untuk diketahui bahwa reseptor virus ini hanya terdapat pada sapi, kambing, domba, babi dan kerbau, dan tidak ditemukan pada manusia,” demikian I Made Rentin..
Baca juga: Pemprov Bali tangani kasus rabies dengan skema PMK