Denpasar (ANTARA) - Pemerintah melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor farmasi untuk memperkuat operasional Bali International Hospital (BIH) yang saat ini dalam proses pembangunan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Denpasar.
“Ini pasti akan menggandeng BUMN Farmasi,” kata Asisten Deputi Bidang Industri Kesehatan Kementerian BUMN Aditya Dhanwantara di sela pembukaan 23 apotek Kimia Farma seluruh Indonesia yang dipusatkan di Denpasar, Bali, Jumat.
Ada pun BUMN Farmasi itu yakni Bio Farma, Kimia Farma, Indofarma hingga satu-satunya BUMN yang bergerak di bidang industri yang berbasis teknologi nuklir untuk kesehatan, PT Inuki (Persero).
BUMN Farmasi itu, kata dia, diharapkan mencukupi kebutuhan layanan kesehatan di antaranya obat-obatan kepada pasien di rumah sakit tersebut.
Aditya menambahkan korporasi milik negara itu memiliki kualitas kelas dunia sejalan dengan proyek rumah sakit internasional yang kini dibangun di KEK Sanur yang total berada di lahan seluas 41 hektare.
Baca juga: Erick Thohir ungkap hotel di KEK Sanur sudah dipesan untuk konferensi
BIH yang dibangun di pinggir Pantai Sanur, lanjut dia, akan menjadi rumah sakit yang didukung layanan berkualitas internasional mulai dari dokter hingga peralatan kualitas internasional.
Pembangunan BIH dilakukan untuk mengalihkan warga negara Indonesia (WNI) yang selama ini kerap berobat ke luar negeri.
“BIH ini kami gagas dalam rangka untuk memperkuat devisa negara,” ucapnya.
Selama ini diperkirakan setiap tahun ada sekitar dua juta WNI yang berobat ke luar negeri. Akibatnya, potensi devisa negara diperkirakan sebesar Rp165 triliun diserap fasilitas kesehatan di sejumlah negara.
Nantinya, BIH memiliki beberapa kategori menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di antaranya rumah sakit khusus masyarakat lanjut usia (manula), jantung, kanker hingga kecantikan.
Sementara KEK Sanur itu mencakup pembangunan rumah sakit internasional (BIH) dan revitalisasi Hotel Inna Grand Bali Beach.
Sejumlah fasilitas di KEK Sanur itu akan diselesaikan secara bertahap yang seluruhnya ditargetkan rampung pada April 2024 dengan menyedot anggaran mencapai Rp1,4 triliun.
Rencananya, hotel di KEK Sanur mulai melakukan pembukaan tahap awal pada September 2023 dan ditargetkan beroperasi penuh pada Januari 2024.
Baca juga: Menko Airlangga ingin rumah sakit KEK Sanur jadi percontohan (video)