Denpasar (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Bali mencatat tak ada penurunan kunjungan wisatawan mancanegara sebagai dampak dari pencabutan bebas visa kunjungan (BVK) 159 negara sejak 7 Juni 2023 lalu.
“Kalau kita lihat datanya, trennya meningkat. Dari tanggal 1-7 Juni jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 16.238, setelah tanggal 7-22 Juni sudah mencapai 16.830 sekian,” kata Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Kamis.
Dengan peningkatan sekitar 4 persen ini, maka menurut dia, tak ada penurunan yang dipengaruhi oleh pencabutan bebas visa kunjungan.
“Kan tidak ada pengaruh sebenarnya. Masih ada 92 layanan visa on arrival atau e-visa sekarang, dan berbayar artinya sekitar 35 dolar Amerika atau setara dengan Rp500 ribuan lah,” ujarnya.
Kondisi setelah pencabutan bebas visa kunjungan ini justru dilihat lebih baik dari sebelumnya, sehingga ia membantah ada dampak menurunnya kunjungan.
Baca juga: Pesta Kesenian Bali tarik kunjungan wisatawan nusantara
“Memang naik tetap karena Bali kan sebagai tempat favorit, oleh trip advisor jadi nomor satu di dunia untuk dikunjungi. Lalu nomor dua tempat wisata setelah Dubai paling favorit. Dan hampir 2,5 tahun orang ingin datang ke Bali semua karena Bali aman dan nyaman,” jelas pejabat Pemprov Bali itu.
Bahkan pencabutan BVK ini turut membantu dalam menjaring wisatawan mancanegara yang berkualitas agar mereka yang masuk Bali, kata dia.
“Sekarang kan sudah bagus, rata-rata hampir 16 ribuan per hari, dibanding sebelumnya rata-rata 14-15 ribuan, makanya saya lihat dari tanggal 1-7 dan setelah aturan itu keluar,” kata Tjok Bagus.
Baca juga: Dispar Bali: ASEAN dongkrak pertumbuhan jumlah wisatawan
Dispar Bali juga mencatat bahwa sejak Januari 2023 hingga kini sudah ada sebanyak 2,2 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata.
Dengan ini mereka optimis target Pemprov Bali untuk menembus 4,5 juta kunjungan wisman pada tahun ini dapat tercapai.
Terkait dengan aturan do’s and don’ts yang diluncurkan Pemprov Bali untuk dipatuhi wisatawan, Tjok menyebut ini juga tak mempengaruhi kunjungan wisman, justru mereka mendukung penerapan kebijakan ini.
Lebih jauh melalui kebijakan-kebijakan ini maka wisatawan yang datang ke Bali bukan hanya mereka ingin viral, namun yang betul-betul mencintai Bali.
"Kami berharap wisatawan yang datang ke Bali tetap mematuhi apa yang tertera dalam SE itu termasuk kami mohon juga ke teman-teman komponen pariwisata yang menyampaikan ke partnernya yang ada di luar negeri, agar disampaikan ke calon wisatawan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan di Bali,” tutur Tjok Bagus Pemayun.