Sebanyak 115 orang relawan PT PLN (Persero) bersama stakeholder dan komunitas setempat membersihkan Pantai Tangtu, Kesiman, Denpasar, Bali, Sabtu dengan mengumpulkan setidaknya 124,2 kilogram sampah anorganik dan 24,8 kilogram sampah organik.
Kegiatan pembersihan pantai tersebut dilakukan dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni 2023.
Kegiatan yang mengusung tema "Solusi untuk Polusi Plastik' tersebut juga dirangkaikan dengan penanaman pohon di pesisir Pantai Tangtu dan muara sungai di sekitarnya.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali I Wayan Udayana mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari Employee Volunteer Program (EVP) yang mengajak pegawai PLN untuk berperan menjadi relawan yang peduli dengan lingkungan sekitar.
“Kami hadir di sini sebagai bagian dari upaya untuk mengubah mindset pegawai agar semakin memiliki kepedulian untuk berperan aktif menjaga lingkungan sekitar,” kata Udayana.
Udayana menjelaskan kegiatan tersebut juga merupakan wujud transformasi PLN khususnya pada pilar green yang tak hanya berupaya menghadirkan listrik dari energi ramah lingkungan juga tetap menjaga alam sekitar melalui pelestarian lingkungan.
Baca juga: KKP minta nelayan pungut sampah plastik di laut
Baca juga: KKP minta nelayan pungut sampah plastik di laut
“Ini juga sejalan dengan falsafah Bali, Tri Hita Karana, bahwa kita semua berasal dari alam dan akan kembali ke alam, sehingga sudah selayaknya selalu menjaga keberlangsungan alam sekitar,” kata dia.
Dalam menyukseskan kegiatan pembersihan kawasan pantai tersebut, PLN berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dan komunitas peduli lingkungan antara lain Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Camat Denpasar Timur, Perbekel/Kepala Desa Kesiman Kertalangu, serta Komunitas Pecinta Sungai (KPS) Buaya Darat Tangtu dan masyarakat sekitar.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan PPKLH Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali I Made Dwi Arbani yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada PLN yang menginisiasi kegiatan tersebut.
“Kami berterima kasih kepada PLN yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Dengan mengajak para pegawai untuk turut serta mengikuti kegiatan coastal clean up ini, dimana kegiatan yang serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia ini sangat membantu mengurangi sampah kawasan pantai,” katanya.
Arbani menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sejatinya harus diikuti dengan pemilahan sampah dari rumah di masing-masing desa untuk mendapatkan hasil yang berdampak besar dan jangka panjang.
Menurutnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) saat ini kondisinya sudah penuh tak hanya di Bali saja, tetapi di seluruh Indonesia dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) belum optimal karena pengolahan di masing-masing rumah belum dimaksimalkan.
Baca juga: Indonesia cegah 200 ribu ton sampah plastik hanyut ke laut
Baca juga: Indonesia cegah 200 ribu ton sampah plastik hanyut ke laut
Dirinya berharap masyarakat semakin sadar untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dan mengedepankan reduce (mengurangi), reuse (memanfaatkan kembali) dan recycle (daur ulang) dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Kepala Desa Kesiman Kertalangu I Made Suwena menyambut baik pelaksanaan kegiatan tersebut. Pihaknya berterima kasih kepada PLN yang memilih lokasi Pantai Tangtu sebagai tempat untuk kegiatan Coastal Clean Up kali ini.
Dirinya menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sebetulnya telah rutin dilaksanakan masyarakat sekitar bersama komunitas-komunitas yang telah terbentuk salah satunya Komunitas Buaya Darat (Bali Untuk Alam Yang Asri Dari Anak Tangtu).
“Di Pantai Biaung dan Pantai Tangtu yang berada di Kertalangu, Kesiman ini, sampah plastiknya sudah tertangani dengan baik dan stakeholder serta komunitas sudah berperan, dan melakukan kegiatan rutin, pembersihan setiap minggu,” kata Made Suwena.
Dia menyebutkan setidaknya terdapat 8 bank sampah yang aktif mengelola sampah, khususnya sampah plastik yang dapat dijual.
Dia berharap ke depannya kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan dan tak terbatas lokasi pantai, namun lokasi lainnya seperti persawahan di lingkungan yang lain juga bisa mendapat perhatian.
“Mudah-mudahan apa yang diberikan bisa bermanfaat dan keberlangsungan hubungan dapat terus terjalin dengan baik, khususnya dalam mengatasi permasalahan lingkungan,” katanya.