Negara (ANTARA) - Seekor paus dengan panjang sekitar 17 meter ditemukan mati terdampar di Pantai Yeh Leh, Kabupaten Jembrana, Bali.
“Kami belum mengetahui penyebab paus ini mati,” kata Kepala Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP) Pengambengan Andri Purna Jatmiko, yang datang ke lokasi di Pantai Yeh Leh, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Sabtu.
Sambil menunggu pemeriksaan dari Jaringan Satwa Indonesia (JSI), aparat memasang garis polisi di sekitar bangkai paus tersebut.
Terdamparnya paus di pantai yang berbatasan dengan Kabupaten Tabanan ini menarik perhatian warga, termasuk orang yang melintas di jalan raya Denpasar-Gilimanuk.
Keberadaan paus ini diketahui sejak pukul 13.00 wita dengan posisi masih terombang-ambing di laut.
Saat agak ke pinggir, warga yang mendekat dan menggoyang-goyang ekornya menyangka satwa ini masih hidup.
“Tadi dikira masih hidup. Saat petugas datang memeriksa, baru dipastikan paus itu sudah mati,” kata salah seorang warga.
Sebelumnya pada Rabu (5/4) siang, seekor paus sperma mati terdampar di Pantai Yeh Melet, Wates, Kabupaten Karangasem. Pada awalnya paus tersebut masih dalam keadaan hidup saat terdampar di Pantai Lepang, Klungkung, Bali, Rabu pagi.
Setelah mendapatkan informasi adanya paus yang terdampar, Polres Klungkung, BPBD Klungkung, penyuluh perikanan Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Klungkung, serta masyarakat setempat melakukan penanganan dengan mendorong paus tersebut ke tengah laut dan proses penyelamatan paus tersebut pun berhasil.
Setelah itu, pada siang harinya, BPSPL Denpasar bersama Polres Karangasem, BKSDA Bali, Yayasan Bali Bersih, Bali Exotic Marine Park, masyarakat setempat menangani paus sperma yang sama dengan kejadian pagi hari di Klungkung.
Saat ditemukan lagi, paus tersebut sudah dalam kondisi mati di Pantai Yeh Melet, Wates, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem sekitar pukul 13.14 WITA.