Denpasar (ANTARA) - Pelatih Bali United FC Stefano “Teco” Cugurra menilai chemistry antara dua pemain barunya, Ryuji Utomo dan Wellington Carvalho semakin membaik terutama sejak mereka diturunkan bersamaan pertama kalinya pada laga melawan RANS Nusantara FC bulan lalu.
Teco menilai duet Ryuji dan Wellington di lini bertahan dapat membuat tim menjadi lebih kuat.
“Saya pikir situasi saat ini bagus karena Ryuji bisa adaptasi dengan tim. Setelah dari Persija dan ke Bali United, Ryuji punya adaptasi yang baik. Begitu juga dengan Wellington sebagai pemain asing baru Bali United,” kata Teco sebagaimana dikutip dari laman resmi klub di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, membangun chemistry membutuhkan waktu, dan itu telah dilalui oleh Ryuji dan Wellington.
“Ketika dia (Wellington) baru datang memang butuh waktu untuk bisa bangun chemistry dengan Ryuji. Sekarang, chemistry itu mulai terlihat dan kedua pemain ini semakin bagus sebagai lini bertahan dan juga saat menyerang. Bahkan, penalti yang diperoleh Bali United atas Persis Solo pekan lalu adalah hasil dari upaya Ryuji yang terkena tangan pemain Persis Solo,” kata pelatih berpaspor Brazil itu.
Baca juga: Bali United incar kemenangan atas Persikabo untuk tembus tiga besar
Ryuji dan Wellington menjadi andalan baru lini bertahan Bali United selepas klub kehilangan Willian Pacheco sejak Liga 1 Indonesia 2022/2023 memasuki putaran kedua.
Ryuji, pemain kelahiran 1995, didatangkan oleh Bali United dari Persija Jakarta. Bek setinggi 183 centimeter itu telah berkeliling ke Uruguay, Bahrain, Thailand dan Malaysia sepanjang karir profesionalnya sebagai pesepak bola.
Di Indonesia, selain Persija Jakarta, Ryuji juga pernah membela Mitra Kukar, dan Arema Cronous.
Sementara itu, Wellington Carvalho didatangkan oleh Bali United dari Brazil. Wellington, yang merupakan jebolan tim nasional Brazil U20, dipilih oleh Teco karena dia diyakini sebagai bek serba bisa. Bek setinggi 185 cm itu, bersama dengan Ryuji, merumput untuk pertama kalinya dengan Bali United pada putaran kedua Liga 1 musim ini.
Di putaran kedua, tim asuhan Stefano Cugurra itu memulai enam laga tanpa kemenangan, tetapi tren buruk itu putus saat Bali United menang atas Persebaya Surabaya, kemudian Dewa United, dan terakhir Persis Solo.
Di laga pekan ke-28 Liga 1, Bali United termotivasi kembali memperoleh poin penuh saat bertandang ke Stadion Pakansari Bogor melawan tuan rumah Persikabo 1973, Jumat.
Baca juga: Teco nilai peluang Bali United kembali juara masih ada