Denpasar (Antara Bali) - Masyarakat di sejumlah wilayah di Kabupaten Badung, Bali, mengeluhkan pendistribusian kartu elektronik Jaminan Kesehatan Bali Mandara atau E-JKBM, karena ada data yang tidak valid.
Kapala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Rabu, meminta masyarakat mengumpulkan kartu yang bermasalah itu agar divalidasi ulang.
"Kalau ada nama yang sama atau ada kartu, tapi namanya tidak terdata di dusun, kartu ini segera dikembalikan saja pada kami. Bisa lewat dinas kesehatan setempat atau langsung ke dinas kesehatan provinsi," katanya.
Suarjaya mengakui dalam pendistribusian kartu E-JKBM pihaknya kerap menemui kesulitan jika ada nama yang sama. Permasalahan seperti itu biasanya terjadi di pedesaan.
Walau dalam pencetakan kartu E-JKBM, pendataannya berjenjang mulai dari dusun, desa, kecamatan, kabupaten hingga ke provinsi. Sementara pemuatan kartunya dilakukan di provinsi.
Terkait dengan permasalahan pendistribusian JKBM di Kabupaten Badung, misalnya ada nama yang sama atau kartu yang tidak berisi alamat, Suarjaya meminta masyarakat melihat dulu pendataan yang ada di kantor desa lalu dicocokkan dengan data pada kartu yang sudah diterima.
Ia meminta kalau ada kartu bermasalah, seperti kartu yang dimaksud agar dikembalikan ke aparat desa atau langsung ke dinas kesehatan setempat dan bisa juga langsung ke dinas kesehatan provinsi.
Terkait ada kartu E-JKBM yang tidak berisi alamat, Suarjaya mengatakan mungkin saja ada kesalahan saat pengetikan. Namun itu tidak terlalu menjadi persoalan karena saat di-"tapping" di operator komputer alamat itu bisa muncul. (LHS)