Denpasar (Antara Bali) - Anggota Komisi IX DPR-RI Iskan Qolba Lubis menyarankan pembiayaan rumah sakit Provinsi Bali yang berstandar internasional (RSI) dibebankan melalui APBN.
"Dengan jumlahnya yang besar, seharusnya dibebankan lewat APBN sehingga anggaran pemerintah daerah bisa difokuskan untuk program-program mensejahterakan rakyat," katanya di sela mengadakan kunjungan kerja di Kantor Gubernur Bali, di Denpasar, Kamis.
Menurut legislator dari Fraksi PKS itu, posisi Bali sebagai daerah pariwisata, sangat sensitif terhadap masalah keamanan dan kesehatan sehingga pemerintah pusat tentu bisa memberikan perhatian yang lebih bagi bagi Bali, termasuk dalam pembangunan RSI.
Seperti diketahui, pembangunan gedung RSI di Bali dianggarkan mencapai Rp195 miliar. Jumlah tersebut belum termasuk peralatan medis yang akan digunakan.
Apalagi sebelumnya DPRD Bali berencana akan mengkaji kembali anggaran pembangunan RSI untuk 2013 karena APBD Bali akan difokuskan untuk penyelenggaraan pilkada provinsi setempat dan bantuan untuk desa adat.
"Bali harusnya memperhatikan pencegahan terhadap penyakit seperti demam berdarah, diare dan penyakit menular lainnya. Anggaran lebih baik difokuskan terhadap upaya pencegahan penyakit tersebut. Meskipun kerap dianggap penyakit remeh, tetapi imbasnya bisa menjadi besar bagi kepariwisataan Bali yang merupakan tulang punggung utama ekonomi Bali," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI Soepriyatno meminta Pemprov Bali dapat memperhitungkan matang-matang terhadap rencana pembangunan RSI.
Tidak jarang, lanjut dia, pemerintah daerah justru malah merugi dalam mengelola rumah sakit daerah karena mengalami kendala dari sisi manajemen, kemampuan SDM, maupun peralatan medis yang begitu mahal. (LHS)