Pemuteran (Antara Bali) - Terumbu karang buatan di Pemuteran, Kabupaten Buleleng, yang dikenal dengan "Biorock Coral", mampu menyedot kunjungan turis asing, terutama dari Eropa, selain memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya.
"Turis asing yang menginap di resor-resor di Pemuteran ini tertarik untuk akan melihat dengan snorkeling atau menyelam ke kawasan Biorock (terumbu karang buatan). Ini merupakan kawasan terumbu karang buatan terbesar di dunia," kata Komang Astika, manager operasional Biorock, di Pemuteran, Minggu.
Biorock di pesisir utara Bali itu merupakan terumbu karang buatan yang dialiri energi listrik tegangan rendah sehingga mampu mempercepat pembentukan karang pada besi yang dibangun dalam berbagai bentuk.
Pemuteran merupakan kawasan Biorock terbesar di dunia, dengan 72 struktur bangunan yang ditanam di atas dasar laut seluas dua hektare. Belum lama ini, salah satu organisasi PBB, United Nations Development Programme (UNDP)), memberikan penghargaan pelestarian lingkungan hidup.
Kawasan pembangunan terumbu karang buatan itu dimulai tahun 2012 karena nelayan mencari ikan dengan cara yang tidak ramah lingkungan yakni menggunakan bom sehingga merusak terumbu karang di sana. Ditambah dengan pemanasan global yang menyebabkan pemutihan pada terumbu karang di sana yang menyebabkan kematian. Akibatnya, nelayan sulit mendapatkan ikan dan terpaksa berlayar jauh ke tengah laut.
Dengan adanya Biorock ini, ikan kembali banyak di tepi pantai Pemuteran karena terumbu karang memberikan banyak makanan bagi ikan-ikan. "Nelayan yang biasanya mendapat ikan misalkan 2 kg menjadi 10 kg," kata Komang.(*/T007)