Denpasar (ANTARA) - Empat korban ledakan kompor pada acara ngaben massal di Gianyar, Bali, Jumat malam (19/8), masih menjalani perawatan di RSUP Prof Ngoerah di Kota Denpasar dan salah satunya dalam keadaan kritis menurut dokter.
"Untuk saat ini kami masih menangani empat kasus dari korban ledakan kompor acara ngaben. Yang pertama memang 70 persen ini, masih kritis, kondisi belum stabil sampai saat ini," kata Dokter Staf Medis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSUP Prof Ngoerah Dr. dr. Agus Roy Rusly Hariantana di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan bahwa korban ledakan kompor yang bernama I Kadek Dwi Putra (30) hingga kini kondisinya belum stabil sehingga belum bisa menjalani operasi pembuangan jaringan mati pada Selasa (23/8).
"Fase kritis itu 5-14 hari, jadi benar-benar harus kita siapkan untuk mencegah infeksi. Jika sudah 14 hari dan infeksi berkurang maka kemungkinan selamatnya 70 hingga 80 persen," katanya.
Baca juga: Dua korban ledakan kompor di Gianyar jalani operasi di RSUP Prof Ngoerah
Ia menambahkan, korban dengan luka bakar kurang dari 70 persen atas nama IGNP (11) dan Ketut Adi Wiranata (32) dijadwalkan menjalani operasi pada Selasa (23/8) pagi dan satu korban lainnya, Made Budiarta (49), akan menjalani operasi pada Rabu (24/8).
"Yang 70 persen ini kondisi belum stabil jadi hari ini kita lakukan perawatan luka sementara sambil menjaga sampai optimal," katanya.
Dua korban ledakan kompor dalam acara ngaben massal du Desa Adat Selat, Desa Blega, Kabupaten Gianyar, yang luka bakarnya 90 persen lebih telah meninggal dunia
Baca juga: Dua korban ledakan kompor di Blahbatuh meninggal di RSUP Prof Ngoerah