Denpasar (Antara Bali) - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali menyarankan agar jalur wisata tidak digabungkan dengan rute kendaraan besar lainnya seperti truk dan petikemas karena memperparah kondisi kemacetan.
"Saat ini petikemas dari Jawa ke daerah kita atau sebaliknya diangkut melalui jalur darat, sedangkan jalan-jalan di wilayah ini umumnya sempit atau kecil. Jika tidak ditata maka pariwisata akan terganggu. Ini harus menjadi perhatian pemerintah," kata Ketua GIPI Bali Ida Bagus Ngurah Wijaya, di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, banyaknya kendaraan besar pengangkut petikemas melalui jalur darat dipicu oleh mudahnya pemberian izin bangunan untuk gudang di wilayah ini. "Gudang harusnya dibangun di pelabuhan, namun di kita 'warehouse' bertebaran di dalam kota. Pemerintah harus menghentikan izin pembangunan gudang di perkotaan," ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bali, Putu Alit Suthanaya, mengatakan, mobilisasi truk trailer dari Jawa ke Bali menimbulkan kemacetan di sejumlah ruas jalan di Pulau Dewata.
Penyebab banyaknya truk trailer memanfaatkan jalur darat, akibat tingginya biaya transportasi laut di Tanah Air. Para ekspotir dan importir lebih memilih jalur darat, karena lebih murah dan cepat sekaligus menekan biaya.(IGT/T007)