Denpasar (ANTARA) - Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono meminta masyarakat agar jangan bereuforia meski sudah mengikuti vaksinasi pertama, kedua, dan booster.
"Saya minta agar jangan terlalu euforia walaupun sudah vaksin hingga booster, tetap ingatkan kepada masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan utamanya penggunaan masker,” kata dia dalam kunjungannya di Beachwalk Mall Kuta, Bali, Jumat.
Ia menekankan kepada jajarannya untuk vaksin dosis dua yang belum mencapai 100 persen agar terus digalakkan bekerja sama dengan Forkopimda agar tercapai target vaksinasi dan "herd immunity".
“Bagi yang terpapar COVID-19, berdasarkan data hampir seluruhnya belum vaksin lengkap sehingga ini merupakan PR (pekerjaan rumah) kita bersama untuk terus meningkatkan angka vaksinasi. Ke depannya harapan kita situasi ini bisa berubah menjadi endemi,” katanya.
Baca juga: Satgas : Vaksinasi COVID-19 penguat di Bali capai 36 persen
Ia berharap agar vaksinasi massal dapat membantu seluruh masyarakat terhindar dari penyebaran COVID-19 dan membantu pemulihan perekonomian nasional.
Pelaksanaan vaksinasi, katanya, harus bersinergi dengan TNI, pemda, satgas, relawan, dan tokoh masyarakat. Dengan harapan bisa meminimalisir penyebaran COVID-19 dan memutus mata rantai penyebaran.
"Tidak ada atensi khusus (Bali) semua sama digencarkan untuk vaksinasi. Jumlah vaksin yang disiapkan saat ini sebanyak 1.000 dosis dengan target vaksinasi sebanyak 500 dosis," katanya.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Bali hingga Selasa (15/3) tercatat vaksinasi booster di Provinsi Bali Mencapai 36,59 persen. Dengan rincian untuk lima kabupaten tercapai 40 persen lebih, yaitu Kabupaten Tabanan, Denpasar, Gianyar, Klungkung, dan Badung.
Selain itu, dua daerah mencapai 30 persen atau lebih, yaitu Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karangasem. Ada dua daerah yang masih di bawah 30 persen, yaitu Jembrana dan Buleleng.