Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bengkulu, I Wayan Dharmayana di Bengkulu, Rabu, mengatakan proses upacara Melasti atau upacara pensucian diri guna menyambut hari Raya Nyepi.
"Proses Melasti berlangsung hikmat dan meriah meskipun umat beragama Hindu di Kota Bengkulu sedikit," kata Wayan.
Upacara Melasti dilaksanakan dengan mengikuti ritual agama secara hikmat meskipun saat ini Kota Bengkulu menerapkan PPKM level tiga guna menekan peredaran COVID-19.
Kata dia, seluruh umat Hindu di Kota Bengkulu mengikuti seluruh rangkaian ritual seperti mempersiapkan berbagai jenis perangkat sesajen untuk melengkapi proses ritual.
"Sesajen yang disiapkan tersebut memiliki makna dan arti tersendiri," ujarnya.
"Sesajen yang disiapkan tersebut memiliki makna dan arti tersendiri," ujarnya.
Lanjut Wayan, setelah menyiapkan sesajen pihaknya juga melaksanakan ritual Tawur Kesange yang merupakan pencaruan atau persembahan terhadap makhluk bawah tanah buta kala.
Ritual tersebut guna menetralkan diri terhadap kehidupan, usai melaksanakan ritual Melasti, seluruh umat Hindu akan melakukan Nyepi.
Ia menjelaskan pada perayaan Hari Raya Nyepi seluruh umat dianjurkan untuk menghentikan seluruh aktivitas seperti berpuasa, puasa bicara dan sebagainya.
Setelah melaksanakan Nyepi, umat Hindu akan melaksanakan ritual Ngembak Geni atau diperbolehkan nya umat Hindu untuk bersilaturahmi.