Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat menjadi kunci dalam melakukan stabilitas kasus COVID-19 di Pulau Dewata tetap rendah dan stabil.
"Penerapan prokes secara disiplin terus kami sampaikan agar kondisi Bali tetap stabil dari penyebaran pandemi. Hal ini karena Bali dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan Presidensi KTT G20 pada tahun 2022," kata Koster di Denpasar, Senin.
Gubernur Bali menyampaikan hal tersebut saat menerima audiensi Duta Besar Negara Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket didampingi Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.
"Bali mendapat pesan secara khusus dari Presiden Joko Widodo agar bisa menjaga situasi pandemi dan tidak terjadi lagi lonjakan kasus aktif COVID-19," ujarnya seraya berdoa pelaksanaan KTT G20 di Bali berjalan dengan lancar.
Baca juga: Wagub Bali: Tetap disiplin prokes meski COVID-19 terkendali
Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk secara partisipatif dan tertib menaati protokol kesehatan, mulai dari anak-anak hingga lansia agar tetap tertib menggunakan masker.
"Saat ini kondisi Bali sudah membaik, penyebaran COVID-19 sudah melandai secara konsisten dan stabil pada angka yang cukup nyaman. Tingkat kesembuhannya cukup tinggi mencapai 96,3 persen, dengan kasus aktif berkurang secara drastis di kisaran dua digit," ucapnya,
Untuk kasus aktif kumulatif yang tercatat hingga saat ini tersisa 150 orang, 90 orang dirawat di RS, sisanya isolasi terpusat dan isolasi mandiri.
Sementara itu, terkait pembukaan pariwisata mancanegara untuk 19 negara, Gubernur Bali mengakui saat ini memang belum ada respons yang signifikan dari wisatawan mancanegara.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya kebijakan dari negara masing-masing yang masih mengamati perkembangan pandemi.
"Kami sudah mengupayakan agar tidak ada karantina bagi wisatawan yang berkunjung, cukup berdasarkan hasil 'swab' (tes usap) PCR negatif. Tetapi, pemerintah pusat memiliki pandangan berbeda, dan mengeluarkan kebijakan untuk tetap mengikuti karantina selama 3 hari dari awalnya 5 hari," ujarnya.
Baca juga: Satgas COVID-19 Bali ingatkan masyarakat tetap taat prokes saat berlibur
Mengakhiri pertemuannya, Gubernur Koster mengharapkan kerja sama yang konkret bisa terjalin dengan baik yang saling menguntungkan antara Uni Eropa dengan Bali.
"Setelah 'event' (ajang) KTT G20 usai, kami mohon dukungan penuh dari Uni Eropa dalam upaya pemulihan Bali dari dampak pandemi," ujarnya.
Dubes Uni Eropa Vincent Piket menyampaikan apresiasi atas penanganan pandemi COVID-19 di Bali yang semakin efektif, dan melihat secara langsung perkembangan meningkatnya kunjungan wisatawan domestik.
"Saya pun memandang perlu adanya prinsip kehati-hatian di dalam membuka gerbang wisatawan mancanegara, mengingat prioritas 'event' besar G20 akan dihelat di Bali," kata Vincent Piket.
Diapun seraya memberikan informasi bahwa perspektif negara-negara Uni Eropa terhadap pandemi memang banyak ketidakpastian, terutama adanya info tentang gelombang tiga dan empat.
"Termasuk di negara kami saat ini juga sedang mengantisipasi virus yang berasal dari Afrika Selatan. Jadi pengalaman yang kami perhatikan di luar negeri banyak terjadi lonjakan kasus pada orang-orang yang belum menerima vaksinasi," ucapnya.