Badung (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek meresmikan konsorsium program internasional sebagai upaya percepatan internasionalisasi di lingkup perguruan tinggi vokasi.
Dalam konsorsium itu, perguruan tinggi vokasi bersepakat untuk mengembangkan program internasional yang terdapat dalam Risalah Kebijakan terkait program internasional di perguruan tinggi vokasi di Indonesia, yang akan diimplementasikan pada tahun 2022 mendatang.
"Dengan internasionalisasi pendidikan tinggi, akan terjadi peningkatan kapasitas melalui adanya pertukaran budaya, pengembangan ilmu pengetahuan lintas batas negara, serta persahabatan antarnegara yang bermuara pada keuntungan ekonomi untuk kehidupan yang lebih baik," ujar Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto di Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Ia mengatakan apabila suatu negara ingin menjadi pemain aktif dalam pergaulan global, maka harus mempersiapkan generasinya dengan baik. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus memperkuat inovasi, jejaring dan kolaborasi institusi baik di dalam maupun di luar negeri.
"Dengan begitu, dunia akademik di masa
mendatang akan semakin mendunia dan kompetisi yang terjadi pun semakin ketat karena terjadinya persaingan
lintas batas geografis," katanya.
Internasionalisasi adalah sebuah gejala dan proses yang tidak bisa dihindari. Sadar atau tidak, interaksi antar-bangsa adalah sebuah keniscayaan. Interdependensi suatu bangsa dengan dan terhadap bangsa lain semakin tidak terhindarkan.
"Situasi ini dapat merupakan berita baik jika suatu negara siap untuk berperan, berkontribusi dan menuai manfaat. Namun, hal ini dapat juga menjadi bencana jika suatu bangsa tidak siap dan hanya akan menjadi objek dalam interaksi global tersebut," ungkapnya.
Dalam sambutannya secara daring, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menjelaskan tujuan besar yang ingin diwujudkan melalui Kampus Merdeka Vokasi adalah melahirkan lulusan perguruan tinggi vokasi yang siap untuk meneruskan studi, bekerja, dan/atau berwirausaha.
Ketiga hal tersebut dicapai tidak hanya terbatas dalam skala nasional saja, melainkan juga regional bahkan internasional.
"Dan hari ini akan menjadi hari yang bersejarah dalam upaya kita melompat ke masa depan dengan vokasi. Saya yakin bahwa dengan hadirnya kelas internasional perguruan tinggi vokasi, akan ada lebih banyak lulusan vokasi yang memberikan kontribusi nyata untuk Indonesia dan untuk dunia,” ujarnya.
Perguruan tinggi vokasi di Indonesia juga harus menjadi tempat lahirnya inovasi yang membawa Indonesia maju ke panggung dunia.
"Vokasi harus semakin kuat, dan terus menguatkan Indonesia. Satu hal yang perlu kita ingat bersama adalah untuk menjadi lulusan yang tangguh dan siap berkompetisi di panggung global, mahasiswa vokasi harus memiliki kemampuan dan pengetahuan yang unggul, serta karakter yang kuat dan matang," ujar Nadiem.*
Kemendikbudristek resmikan konsorsium program internasional
Kamis, 4 November 2021 21:18 WIB