Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Prof. Ir. Nizam, mengunjungi Undiksha Singaraja untuk memantau pembangunan Laboratorium Kesehatan Terintegrasi dan membahas sejumlah program di ruang Ganesha I Rektorat Undiksha, Singaraja, Buleleng, Bali, Kamis sore.
Dalam kunjungan itu, Prof. Nizam didampingi Direktur Sumber Daya Dr. Mohammad Sofwan Effendi, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Prof. drh. Aris Junaidi, Direktur Kelembagaan Dr. Ir. Ridwan, dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Dyah Ismayanti, M.Ed
Kunjungan tersebut dalam rangka monitoring/memantau dan evaluasi Proyek Pembangunan Laboratorium Kesehatan Terintegrasi, pendampingan penyusunan dokumen dan tata cara pengusulan prodi baru, serta sosialisasi Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Baca juga: Kementerian PUPR serahkan rusun mahasiswa Undiksha Bali Rp16,26 miliar
Monitoring dan evaluasi pembangunan laboratorium berlangsung di ruang Ganesha I Rektorat yang dihadiri Prof. Nizam didampingi Sofwan Effendi dan dari Undiksha oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Administrasi, Keuangan dan Sumber Daya Manusia Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, dan Kepala Biro Umum dan Keuangan Ni Luh Wayan Yasmiati, S.H.,M.Pd.
Pertemuan diawali dengan pemaparan progress pembangunan oleh pelaksana proyek dan manajemen kontruksi. Data sampai minggu ke-37, realisasinya telah mencapai 95,12 persen, lebih tinggi dari rencana sebesar 88,44, persen. Pekerjaan yang masih berjalan terdiri atas pekerjaan arsitektur, pekerjaan struktur/beton, pekerjaan mekanikal elektrikal, dan pekerjaan jembatan penghubung. Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan lapangan.
Prof. Nizam memberikan apresiasi atas pelaksanaan proyek dengan dana bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tersebut karena dari sistem pelaksanaan, manajemen waktu, dan pembiayaan tetap dalam kondisi terkendali.
Selain itu, berdasarkan pengamatannya, kualitas pekerjaan cukup bagus. “Saya rasa itu harus dipertahankan dan harus dijaga sampai nanti seluruh bangunan selesai,” katanya.
Baca juga: Undiksha Singaraja siapkan asrama mahasiswa untuk isolasi mandiri
Ia juga mengajak pelaksana dan para pekerja untuk tetap mendepankan keselematan kerja, termasuk mengantisipasi pembangunan ini menjadi klaster penyebaran Covid-19.
Pada pertemuan ini, Wakil Rektor Undiksha, Prof. Lasmawan sempat mengutarakan keinginan Undiksha untuk dapat membangun laboratorium pendidikan dan diharapkan ada dukungan dari pemerintah pusat.
Menanggapi hal tersebut, Prof. Nizam menegaskan mendukung keinginan dan upaya perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas layanan bagi mahasiswanya. Akan tetapi pengadaan pembangunan perlu kajian, mengingat jumlah perguruan tinggi negeri sangat banyak.
Sementara itu, untuk program KIPK dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dipaparkan oleh Direktur Belmawa, Aris Junaidi. Ia menjelaskan KIP kuliah sudah ada kemajuan yang luar biasa.
Pada tahun 2020 anggaran total sebanyak 1,3 triliun dan tahun 2021 meningkat menjadi 2,5 triliun. “Ini saya rasa anggaran yang luar biasa untuk KIP Kuliah,” katanya.
Khusus untuk merdeka belajar, Ia yang didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd., menjelaskan bahwa pada tahun 2021, Kemendikbudristek sudah berkolaborasi dengan LPDP dengan anggarannya hampir 1,5 triliun.
Peluang ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa. Terdapat empat program yang ditawarkan, yaitu kampus mengajar, pertukaran mahasiswa merdeka, magang dan studi independen bersertifikat, dan beasiswa mobilitas international.
Baca juga: Undiksha jadi pusat pelaksanaan seleksi CPNS untuk delapan instansi di Bali
Pendampingan penyusunan dokumen dan tata cara pengusulan prodi baru diberikan oleh Direktur Kelembagaan, Dr. Ir. Ridwan. Ia yang didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.T.I., mengharapkan dalam pengusulan program studi, jangan sampai menghilangkan jati diri perguruan tinggi kependidikan. Demikian juga halnya dengan Undiksha.
“Kementerian kedepan fokusnya di pendidikan, jadi risetnya lebih banyak pendidikan, programnya lebih banyak pendidikan, sehingga jati diri tidak hilang,” tegasnya.
Berdasarkan paparan Wakil Rektor Undiksha, Rasben Dantes, selama dua tahun terakhir, Undiksha mengusulkan 29 program studi baru ke kementerian, terdiri atas program D-3 sampai S-3. Ridwan mengharapkan juga dapat didukung dengan kemampuan Sumber Daya Manusia.
"Silahkan saja (mengusulkan, red) selama SDM-nya memenuhi dan sesuai sistem yang ada,” katanya.