Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup menguat didukung penurunan kasus harian COVID-19 di Tanah Air.
Rupiah ditutup menguat 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.373 per dolar dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.388 per dolar AS.
"Dari domestik, memang faktor positif terlihat dari penurunan penyebaran harian covid setelah PPKM sekitar 1,5 bulan menunjukkan efektivitas dan pasar berharap akan dilakukan pelonggaran sedikit-sedikit," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Jumlah kasus harian COVID-19 di Indonesia terus menurun di mana pada Minggu (15/8) mencapai 20.813 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,85 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 1.222 kasus sehingga totalnya mencapai 117.588 kasus.
Sementara itu, sebanyak 3,35 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 mencapai 384.807 kasus.
Dari domestik lainnya, lanjut Rully, pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2022 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR-RI Tahun Sidang 2021 - 2022 oleh Presiden Joko Widodo telah diantisipasi pasar, termasuk asumsi-asumsi makro ekonomi di dalamnya.
"Penguatan rupiah sepertinya lebih bersifat teknikal, setelah pekan lalu cenderung melemah terhadap USD," ujar Rully.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.391 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.373 per dolar AS hingga Rp14.392 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menguat ke posisi Rp14.383 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.388 per dolar AS.