Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menganggap ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) mampu merekonstruksikan kesenian tradisional secara berkesinambungan.
"Rekonstruksi kreativitas berkesenian bertujuan menghidupkan kembali kesenian-kesenian langka sehingga terhindar dari kepunahan," katanya di Denpasar, Senin.
Pemerintah Provinsi Bali melakukan terobosan dalam menggali, melestarikan, dan mengembangkan seni budaya sehingga hal itu tetap kokoh dan eksis dalam kehidupan masyarakat.
Upaya dan strategi tersebut sekaligus menjauhkan PKB dari kesan monoton dan kesan pasar malam. Langkah merekonstruksi berbagai jenis kesenian dalam PKB perlu direspon dengan pemikiran positif.
Dengan demikian diharapkan mampu menjadikan PKB sebagai penyangga utama ketahanan budaya Bali dalam mengawal peradaban dan budaya dari gempuran berbagai penetrasi asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Gubernur Pastika mengingatkan, ruang apresiasi seni budaya yang direkonstruksi dalam PKB kali ini menghasilkan berbagai ragam ide kreatif seni berbasis kearifan budaya lokal khas Bali.
Perjalanan PKB selama 34 tahun perlu dimaknai dengan terus melakukan kajian dan evaluasi, bukan semata menunggu waktu pentas berlalu. Dalam PKB kali ini mulai menyediakan ruang bagi maestro seni untuk menyajikan karya bermutu.
Ia mengharapkan melalui PKB akan mampu memancarkan vibrasi budaya yang selama ini menjadi spirit kehidupan masyarakat, sekaligus kekuatan bagi dunia dalam menjaga tanah Bali dan peradabannya.(*/M038/T007)
PKB Rekonstruksi Seni, Bukan Pasar Malam
Senin, 9 Juli 2012 19:41 WIB