Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Peringatan Yadnya Kasada di Gunung Bromo dilaksanakan secara terbatas karena kegiatan tersebut hanya untuk warga Tengger dan tertutup baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan warga Tengger yang menghadiri Kasada wajib tes cepat antigen.
"Untuk perayaan Yadnya Kasada tahun 2021 dilaksanakan secara terbatas tanpa dihadiri wisatawan terkait dengan situasi pandemi COVID-19 dan mengantisipasi adanya klaster Yadnya Kasada," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Probolinggo Yulius Christian di Probolinggo, Jumat.
Setelah melakukan Mendak Tirta atau pengambilan air suci hingga Makemit, masyarakat Tengger melaksanakan Melasti yang merupakan rangkaian kegiatan pada upacara perayaan Yadnya Kasada pada Kamis (24/6) siang di Pura Luhur Poten di kaki Gunung Bromo.
Baca juga: Pesona Bromo di tengah pandemi COVID-19
Perayaan Yadnya Kasada adalah sebuah upacara adat umat Hindu masyarakat Tengger yang diselenggarakan setiap tahun pada hari ke empat belas bulan Kasada dan upacara yang selalu berlangsung pada saat bulan purnama.
Tradisi Melasti di Pura Luhur Poten itu terlaksana sebelum prosesi acara atur sungguh pada perayaan Yadnya Kasada dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di tengah-tengah pandemi COVID-19.
"Panitia Kasada mengikuti tes cepat antigen di pos kesehatan tepatnya di pintu masuk Pura Luhur Poten, sehingga seluruh warga Tengger yang mengikuti Kasada harus di swab antigen," katanya.
Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Supoyo dan Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo meninjau Pura Luhur Poten agar pelaksanaan Yadnya Kasada benar-benar menerapkan protokol kesehatan.
Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi menyampaikan pesan agar kegiatan Yadnya Kasada itu benar-benar menerapkan protokol kesehatan agar bisa melindungi masyarakat dari penyebaran virus corona khususnya di wilayah Kecamatan Sukapura.
"Perayaan Yadnya Kasada itu sengaja dilakukan untuk warga Tengger hanya wilayah sekitar Gunung Bromo dan tanpa ada wisatawan," tuturnya.
Baca juga: Gunung Bromo dibuka dengan protokol kesehatan ketat
Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Supoyo menyatakan masyarakat Tengger telah bersepakat bahwa Yadnya Kasada hanya dilaksanakan secara terbatas.
"Sehingga tidak memberikan kesempatan bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara karena pandemi COVID-19 tergolong masih tinggi dan mengantisipasi terjadinya klaster baru Yadnya Kasada," katanya.
Di lokasi pintu masuk Pura Luhur Poten telah tersedia pos kesehatan tes cepat antigen, sehingga tes antigen tersebut untuk membuktikan para panitia dan masyarakat Tengger benar-benar dinyatakan sehat dalam merayakan Yadnya Kasada.