"Update terkini pasien yang mengalami keracunan tersebut sebagian besar sudah rawat jalan dan saat ini hanya ada satu pasien yang masih dirawat inap di ruang leli, RS Sanglah," kata Kepala Instalasi IGD RSUP Sanglah dr. I Made Mulyawan dalam keterangan persnya di Denpasar, Bali, Senin.
Ia mengatakan bahwa pada Senin (14/6) ada tiga pasien yang dirawat, namun dua diantaranya sudah dibolehkan rawat jalan seperti beberapa pasien lainnya. Sedangkan satu pasien lagi masih dirawat RS karena memerlukan penanganan lebih lanjut.
Hal-hal yang menjadi pertimbangan boleh atau tidaknya pasien rawat jalan yaitu pada kondisi fungsi ginjalnya. "Kondisi dari fungsi ginjalnya akibat dari obat-obat yang dicampur itu yang menyebabkan keracunan dan gangguan fungsi ginjal, sehingga butuh pemeriksaan lebih lanjut lagi," katanya.
Sementara, kondisi pasien yang sebagian besar sudah dipulangkan tersebut cukup stabil tetapi butuh pengawasan. Kata dia, karena keracunan itu berakibat pada permasalahan sistemik yang menimbulkan komplikasi terutama pada ginjal.
Ia menjelaskan dampak dari masalah ini menimbulkan tingkat depresi yang bervariasi. Mulai dari faktor psikologis, karena merasa tidak nyaman sampai yang cukup berat sehingga butuh penanganan secara komprehensif.
Ia menegaskan sejauh ini terdapat satu orang pasien yang dinyatakan meninggal akibat kejadian tersebut, yaitu pada Kamis (10/6) pukul 15.30 Wita.
"Ya hanya satu orang saat pertama kali dibawa ke RS. Kondisinya sudah parah sekali. Mungkin gangguan fungsi ginjalnya sudah berat," katanya.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag Humas) RSUP Sanglah I Dewa Ketut Kresna membenarkan bahwa dari 21 korban keracunan campuran disinfektan dan serbuk minuman tersebut, sebanyak 19 orang sudah dipulangkan, satu masih dirawat dan satu lainnya telah meninggal.
"Iya betul (19 orang dipulangkan)," katanya.
Sebelumnya, diketahui sebanyak 21 warga binaan LP Perempuan Denpasar diduga minum cairan disinfektan yang dicampur dengan serbuk minuman rasa jeruk. Sehingga pada Kamis (10/6) hingga Jumat (11/06) sebanyak 21 orang dilarikan ke RSUP Sanglah, namun satu diantaranya meninggal dunia.