"Work from Bali akan mulai dilaksanakan pada Juni, karena itu kami (Dispar Provinsi Bali) telah menawarkan seluruh destinasi wisata yang ada di sembilan kabupaten/kota," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa di Denpasar, Jumat.
Objek wisata tersebut akan dijadikan tempat aktivitas para staf kementerian dalam menjalankan tugas selama Work from Bali.
Baca juga: Menparekraf: 'Work from Bali' beri 'multiplier effect'
"Persiapan protokol kesehatan di tempat wisata yang ada di sembilan kabupaten/kota juga sudah teruji dengan baik dan siap menyambut para staf kementerian dengan skema prokes yang ketat," katanya.
Pada objek wisata yang ditawarkan untuk digunakan sebagai aktivitas dalam bekerja itu, pihaknya menjamin para staf kementerian akan dapat melaksanakan berbagai event (kegiatan) dan meeting (pertemuan) dengan aman dan nyaman.
Putu Astawa menambahkan pihaknya menawarkan destinasi pada sembilan kabupaten/kota sebagai tempat WFB agar kegiatan tidak hanya fokus di satu tempat wisata, sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi di seluruh sektor pariwisata.
"Kami imbau agar jajaran kementerian bisa memeratakan lokasi work from Bali," katanya.
Baca juga: "Bekerja dari Bali" dan optimisme bangkit dari COVID-19 (video)
Sebelumnya, Menparekraf sudah mengawalinya dalam beberapa kali "berkantor" di Bali dan rencana WFB akan menjadi dasar perluasan dari program kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kami akan mempelajari tingkat kunjungan wisatawan pada libur Waisak lalu yang mencapai 9.500 orang. Dengan jumlah kenaikan kedatangan pelancong yang sudah membaik itu, kami optimistis ekonomi pariwisata Bali bisa cepat pulih dengan adanya program work from Bali," katanya.
video oleh Pande Yudha