Tabanan (ANTARA) - Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya didampingi Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan bersama jajaran Forkopimda, Ketua DPRD, Kepala Kemenag, para Asisten dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, mengikuti pengarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang kondisi perekonomian selama pandemi COVID-19 secara virtual di Kantor Kominfo Tabanan, Senin.
Dalam kegiatan yang diikuti Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan jajaran Kementerian, serta Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah se-Indonesia itu, Presiden Jokowi menyampaikan betapa pentingnya kegiatan ini dilakukan karena ingin menyampaikan beberapa hal penting terkait krisis yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan dampak yang ditimbulkan pada semua sektor seperti Ekonomi, Pertahanan, Sosial dan lainnya.
Meskipun Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik untuk meminimalkan penyebaran pandemi COVID-19, namun tidak mampu menghentikan niat masyarakat untuk pulang ke kampung halamannya. "Tadi pagi, saya mendapatkan data. Data yang saya terima menyebutkan terdapat 1,5 juta orang yang mudik dalam kurun waktu 6-17 Mei 2021," ujar Presiden.
Baca juga: Tim pakar Satgas COVID-19 Nasional kunjungi Tabanan dan Klungkung
Kepala Negara berharap kasus aktif dari pandemi COVID-19 tidak bertambah seperti tahun-tahun lalu. Mengingat sudah terjadi penurunan dari puncak kasus aktif di awal Februari 2021. "Kasus aktif ada 176 ribu, tetapi sekarang kasus aktif itu sudah turun menjadi 90.800 kasus. Ini yang harus terus kita tekan agar semakin turun, semakin turun, semakin turun," katanya.
Dalam acara rapat arahan secara virtual itu, Presiden meminta agar ada konsistensi dan ketahanan dari semua pihak karena pandemi ini tidak mungkin selesai dalam waktu sebulan ataupun dua bulan kedepan. "Hati-hati, gelombang kedua, gelombang ketiga di negara-negara tetangga kita sudah mulai melonjak drastis. Malaysia sudah lockdown sampai Juni, Singapura juga sudah semakin ketat. Kita harus melihat tetangga-tetangga kita," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengimbau kepada seluruh Provinsi yang berdekatan dengan Negara tetangga agar lebih berhati-hati dalam menangani kasus pandemi di daerahnya. "Ke-p5 Provinsi sudah mengalami kenaikan, ini hati-hati. Hati-hati Aceh, Hati-hati Sumut, hati-hati Sumbar, hati-hati Riau, hati-hati Jambi, hati-hati Banten, Babel, Jakarta, Maluku, hati-hati NTB, Maluku Utara, Kalteng, Sulteng, Sulsel, hati-hati Gorontalo," kata Presiden.
Baca juga: Bupati Tabanan ingatkan protokol kesehatan sambut Idul Fitri
Presiden menekankan pentingnya protokol kesehatan agar tetap dilaksanakan secara ketat dan sungguh-sungguh. "Ini kita sekali lagi, menginjak gas dan rem harus pas. Kepri ada kenaikan keterisian hotel dari 10 menjadi 80. Itu baik untuk ekonomi, untuk COVID-nya hati-hati. DKI Jakarta sudah naik dari 36 melompat ke 53 juga hati-hati. Banten dari 26 ke 43 hati-hati. Disisi ekonominya baik, disisi COVID-nya harus dijaga betul protokol kesehatannya," ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo itu menambahkan perlunya selalu bekerja keras dan selalu optimistis. "Jangan sampai hanya melihat satu sisi ekonomi, tidak melihat sisi kesehatan. Dua-duanya harus dijalankan dengan beriringan," katanya.