Badung (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bekerja sama pemerintah daerah, kalangan perbankan dan pengelola objek wisata mendukung "sport tourism" dengan mempersiapkan seluruh lapangan golf dan sarana "water sport" di Pulau Dewata yang menerapkan digitalisasi transaksi berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
"Sport tourism seperti ini perlu dipersiapkan untuk menerapkan protokol tata kehidupan Bali Era Baru, termasuk digitalisasi dalam transaksi pembayaran yang akan sangat diperlukan untuk menarik kunjungan wisatawan," kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Minggu.
Baca juga: BI dorong UMKM di Bali gunakan kanal penjualan daring
Dalam peresmian "Digitalisasi Sport Tourism Berbasis QRIS dalam rangka Pemulihan Ekonomi Bali" itu, Trisno menyampaikan ke depan pariwisata akan lebih berorientasi kepada kualitas.
"Akan bergeser dari 'mass tourism' menjadi 'sustainable tourism' atau ekowisata. 'Sport tourism' atau wisata olahraga diproyeksikan akan tumbuh kembali dalam kurun lima tahun ke depan," ucapnya pada acara yang juga dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno itu.
Dalam mendukung digitalisasi, QRIS menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor dengan skala usaha mikro hingga besar.
"Selain itu, QRIS sebagai instrumen pembayaran juga menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam tatanan kehidupan era baru karena mendukung faktor CHSE (clean, health, safety dan environmental sustainability) yang menjadi syarat utama untuk dipenuhi di era pandemi," ujarnya.
Baca juga: BI Bali: implementasi QRIS sejalan dengan prinsip protokol kesehatan
Peresmian digitalisasi lapangan golf hingga water sport sebagai wisata olahraga berbasis digital dipilih sebagai perwakilan objek wisata olahraga yang memiliki daya tarik serta sangat digemari wisatawan dan menjadi kekhasan Bali.
"Itu karena tidak semua wilayah memiliki fasilitas sport tourism seperti yang dimiliki Bali," kata Trisno pada acara yang juga terselenggara atas kerja sama dengan Bank Mandiri itu.
Saat ini, sudah lima lapangan golf di wilayah Bali yaitu Lapangan Nusa Dua, Lapangan Pecatu, Bali Beach Golf, Pandawa Golf, dan Bali Handara Golf serta area water sport di Nusa Dua Bali sudah seluruhnya menerapkan protokol kesehatan dan digitalisasi berbasis QRIS.
"Kami berharap melalui peresmian ini akan semakin mendorong percepatan dan perluasan penggunaan QRIS di Bali yang saat ini telah mencapai 196.078 merchant," ucap Trisno.
Digitalisasi berbasis QRIS diterapkan mulai dari pintu masuk, restoran dan seluruh merchant yang ada di area lapangan golf serta water sport.
Tidak hanya itu, seluruh caddy di lapangan golf juga telah dilengkapi dengan QRIS sehingga dapat langsung menerima pembayaran serta tip menggunakan metode digital berbasis QRIS.
Baca juga: BI-Pemprov Bali luncurkan digitalisasi tempat wisata dan web pasar di Tabanan (video)
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno sangat mendukung program digitalisasi yang dilakukan pada hari ini yang sangat sejalan dengan program CHSE Kemenparekraf.
Pihaknya berharap tahapan kegiatan ini akan mampu memulihkan pariwisata Bali dan perekonomian masyarakat kembali bangkit.
Sandiaga Uno pun menyampaikan apresiasinya kepada Bank Indonesia bersama-sama dengan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang telah menginisiasi digitalisasi kawasan sport tourism di wilayah Bali yang dapat menjadi salah satu ikon tujuan wisata menarik di Bali.