"Untuk wilayah Karangasem dan Bangli per hari ini berstatus siaga. Dua kabupaten ini mempunyai potensi untuk terjadinya banjir atau banjir bandang karena curah hujan yang lebat, untuk itu kami akan selalu update statusnya,"ucap Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar Iman Faturahman saat dihubungi di Denpasar, Bali, Jumat.
Ia mengatakan bahwa situasi ini disebabkan karena dalam situasi puncak musim hujan. Kemudian adanya konvergensi atau pertemuan angin di wilayah Bali sehingga itu akan berkontribusi didalam pembentukan awan-awan hujan, suhu permukaan air laut yang masih hangat dan kelembaban yang masih tinggi.
Sementara itu, untuk kabupaten atau kota lainnya masih dalam status waspada karena curah hujan yang masih merata baik di Bali Selatan, dan Bali Utara.
Dikatakannya, BMKG memperkirakan puncak musim hujan terjadi di Bulan Januari sampai Februari, kemudian bulan Maret secara perlahan akan menurun tingkat curah hujan maupun frekuensi.
Iman menambahkan mengetahui adanya potensi curah hujan lebat ini, masing-masing wilayah diimbau untuk memeriksa saluran-saluran air, dan membuat tanggul supaya air tidak masuk ke dalam rumah. Kata dia, masyarakat juga bisa terus memeriksa informasi resmi BMKG.
Selain itu, untuk aktivitas melaut juga diminta waspada dengan potensi gelombang laut dengan ketinggian mencapai 2 meter atau lebih di Laut Bali, Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok dan Samudera Hindia Selatan Bali.
"Kegiatan melaut kalau dilihat informasi maritim kami, untuk ketinggian gelombang laut di perairan utara cukup tinggi mencapai 2,5 meter. Sedangkan untuk Bali bagian selatan mencapai diatas 3 meter," katanya.
Baca juga: ACT Bali kirimkan 24 ton bantuan pangan untuk korban banjir di Kalsel
Baca juga: ACT Bali kirimkan 24 ton bantuan pangan untuk korban banjir di Kalsel
Iman mengimbau kepada masyarakat, nelayan dan pekerja bahari dan wisatawan untuk mewaspadai angin kencang dan tingginya gelombang laut di perairan utara dan selatan.