Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster meminta CPNS formasi tahun 2019 di lingkungan pemprov setempat yang baru menerima surat keputusan pengangkatan agar jangan "nakal" dan malas serta harus memahami visi pembangunan daerah Bali.
"Produktif, jangan malas dan juga jangan 'nakal' karena kinerja yang akan dinilai dengan tertib dan disiplin," kata Koster saat menyampaikan sambutan pada penyerahan secara simbolis SK CPNS formasi 2019 di lingkungan Pemprov Bali di Denpasar, Rabu.
Gubernur Bali mengajak para CPNS yang dipilih melalui seleksi ketat dan sebelumnya harus melewati "passing grade" yang ditentukan itu supaya bisa bekerja dengan baik, fokus, tulus dan lurus untuk mengabdi di Pemerintah Provinsi Bali.
"Yang lolos ini sangat beruntung bisa lolos, mungkin usahanya tak hanya sekala (fisik) namun juga niskala (rohani). Untuk itu harus betul-betul dimaknai dengan sebaik-baiknya, bekerja baik, profesional, tekun, dedikasi, inovatif, kreatif dan proaktif," ujar Koster.
Baca juga: PNS baru Jembrana dilarang pindah sebelum sepuluh tahun
Proses yang objektif dan ketat disebut Gubernur Koster sama sekali tidak melibatkan transaksi alias bayar-membayar dalam proses penerimaan CPNS ini.
"Tidak ada bayaran. Nanti kalau ada yang ngaku-ngaku punya peran memperjuangkan, lalu minta duit, langsung laporkan. Jangan mau ditipu-tipu. Awas jangan ada yang main-main, main kotor dalam rekrutmen karena saya ingin dapat orang yang terbaik," ucapnya.
Mantan anggota DPR tiga periode ini mengharapkan para CPNS baru dapat mengisi kesempatan yang ada dan mengaktualisasi diri.
"Kalau saya ibaratkan adik-adik ini mulai bergabung seperti layaknya kertas putih, yang harus diisi dengan apa yang menjadi visi pembangunan daerah Bali, yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru," ucapnya.
Menurut Koster, penting untuk bisa memahami visi pembangunan dengan baik, menghayati dan melaksanakannya di lingkupnya masing-masing. Pembangunan yang dilaksanakan pihaknya betul-betul didesain untuk menjaga alam Bali, manusia hingga kebudayaannya.
"Jadi bukan sekadar membangun, menghabiskan uang, tetapi betul-betul diarahkan untuk kepentingan Bali agar eksistensi Bali terjaga secara berkelanjutan dan diwariskan kepada generasi penerus di masa yang akan datang, berjalan secara terus-menerus," katanya.
Baca juga: Pemerintah jelaskan skema PPPK bagi ASN, termasuk guru
Gubernur Bali dalam kesempatan itu mengajak para CPNS untuk turut membantu UMKM lokal Bali yang terkena dampak pandemi COVID-19, dengan berbelanja di pameran UMKM Bali Bangkit yang dilaksanakan di Taman Budaya Art Center Denpasar.
"Minimal 500 ribu berbelanja, kita yang bersyukur masih punya gaji, harus membantu mereka yang banyak terpuruk sekarang," ucap Koster,
Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali Ketut Lihadnyana mengatakan jumlah formasi CPNS Pemprov Bali sebanyak 674 orang yang terdiri atas tenaga pendidik, tenaga kesehatan, pamong budaya, tenaga teknis dan tenaga profesional lain.
"Tahapan yang dilalui peserta kali ini cukup panjang, berbasis 'online' dan keputusan serta kewenangannya semua berasal dari pemerintah pusat," ujarnya.
Dari keseluruhan formasi, Lihadnyana menyampaikan tidak semuanya terisi alias masih ada formasi yang kosong karena ketatnya "passing grade" yang diterapkan.
"Total yang menerima SK hari ini adalah 664 orang, sebanyak 200 di antaranya hadir secara offline dan sisanya mengikuti secara online," katanya.