Gianyar (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengingatkan masyarakat di Pulau Dewata khususnya para pelaku usaha yang bergerak di bidang kerajinan untuk tidak menjadi generasi yang menghilangkan warisan leluhur.
"Dua kewajiban yang harus diemban oleh para perajin dan pelaku UMKM yaitu melestarikan dan mengembangkan apa yang telah diwariskan oleh generasi terdahulu," kata Putri Koster di Peliatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Sabtu.
Istri Gubernur Bali itu menyampaikan hal tersebut terkait dengan maraknya produksi kain oleh kalangan pabrik dan bordir yang meniru motif endek maupun songket Bali.
"Sah saja kreativitas berkembang dalam produksi kain tradisional seperti teknik bordir atau printing. Hanya saja, pembuatnya harus menciptakan motif tersendiri, bukan menjiplak motif khas Bali," ujarnya pada "Lomba Fashion Show Endek dan Songket" yang digelar Perkumpulan Perempuan Wirausaha (Perwira) Daerah Bali itu.
Selain itu, lanjut dia, penggunaannya juga harus dibedakan. Hasil tenunan asli digunakan untuk "kamen", sedangkan yang bordiran diarahkan untuk digunakan sebagai bahan busana atau kerajinan lain seperti tas.
Baca juga: Putri Koster: Jangan sampai perajin endek jadi penonton
Tak hanya pada kain tradisional, Putri Koster pun melihat ancaman serupa pada kerajinan perak yang belakangan bersaing dengan bahan alpaka, yang dalam pembuatannya menggunakan teknik cetak.
"Lambat laun, keahlian mengukir perak yang diwariskan secara turun-temurun akan hilang," ucapnya.
Putri Koster juga mengapresiasi keberadaan Perwira yang mewadahi perempuan yang terjun di dunia usaha. Keberadaan Perwira menjadi satu bukti bahwa perempuan mempunyai etos kerja tinggi yang mampu mengemban tugas di ranah domestik dan sukses pula dalam karier di dunia usaha.
Sementara itu, Ketua Perwira Daerah Bali Anak Agung Putri Puspawati menyampaikan kegiatan "fashion show" ini dilaksanakan untuk memeriahkan peringatan Hari Ibu ke-92 tahun 2020.
Sebagai organisasi yang mewadahi perempuan pengusaha, pihaknya terus berupaya mendorong kreativitas anggota di tengah pandemi COVID-19.
Yang membahagiakan, ujar Puspawati, anggota Perwira hingga saat ini masih aktif melakukan kegiatan usaha.
Baca juga: Selama COVID-19, batik endek di Bali tetap digemari anak muda
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mendukung program Pemprov Bali khususnya dalam pelestarian kain tenun tradisional.