"Sebetulnya semua sudah terencana dengan baik, sudah diperhitungkan dan orang-orang kami tidak akan mungkin mengorbankan orang lah. Jadi yakin saja dengan kondisi yang ada dan dengan rekan-rekan di militer kami mau buktikan ini bahwa tidak ada masalah dengan donor konvalesen," kata Pangdam dalam donor darah dan donor plasma konvalesen di RSAD Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan kepada masyarakat tidak perlu takut untuk melakukan donor darah dan donor plasma konvalesen, karena prosesnya ditangani sesuai dengan protokol kesehatan.
Selain itu, Pangdam mengusulkan donor darah dilakukan secara berkelanjutan, baik dua bulan sekali atau tiga bulan sekali.
"Sebaiknya mungkin donor darah itu diatur per bulan karena hampir di seluruh wilayah itu nunggu ulang tahun, menunggu hari besar sehingga kadang-kadang jadi rebutan. Kalau bisa kita atur siapa penyelenggara per dua bulan atau tiga bulan sekali," ujarnya.
Baca juga: 30 anggota TNI dan warga sipil Denpasar lakukan donor plasma konvalesen
Baca juga: 30 anggota TNI dan warga sipil Denpasar lakukan donor plasma konvalesen
Sementara itu, Kepala Unit Transfusi Darah PMI Bali dr I Gede Wiryana Patra Jaya mengatakan hingga saat ini pihaknya hampir 80 persen
membantu penyembuhan pasien COVID-19.
membantu penyembuhan pasien COVID-19.
Ia mengatakan dengan terapi plasma konvalesen ini, menjadi tambahan daripada modalitas terapi untuk pasien COVID-19, bukan tunggal untuk terapi plasma, karena obat-obat lain yang juga digunakan.
"RS PTN Unud, RSUP Sanglah Denpasar dan RS Bali Mandara memberikan respons positif, cuma enggak semua yang diberikan plasma konvalesen ini sembuh, karena mereka memiliki penyakit lain yang menyebabkan kematian," katanya.