Jakarta (Antara Bali) - Ketergantungan pada satu jenis makanan pokok akan menghadapi risiko besar, namun gerakan diversifikasi pangan sejauh ini belum mampu mengubah pola konsumsi masyarakat Indonesia.
Demikian disampaikan Kepala "Southeast Asean Food & Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center", Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Pertanian Bogor Prof Purwiyatno Hariyadi, pada lokakarya bertema "Paradigma Baru Diversifikasi Pangan" di Jaskarta, Jumat.
Dia menegaskan bahwa negara sangat rentan jika hanya bergantung pada satu makanan pokok, karena itu perlu ada dorongan yang kuat untuk menyukseskan program diversifikasi pangan.
"Termasuk dalam hal ini pihak industri perlu didorong untuk membuat produk-produk pangan olahan berbasis bahan baku lokal yang sangat kaya di negeri ini," katanya.
Hariyadi mengingatkan, bahwa pembahasan diversifikasi pangan perlu diubah tujuannya, yakni bukan untuk mengurangi beras, tapi membuat menu menjadi lebih bergizi. "Sekarang menu pangan kita masih terlalu banyak didominasi beras. Ubah kebiasaan makan banyak beras karena kurang sehat," tambahnya.(*/T007)
Diversifikasi Pangan Ubah Pola Konsumsi
Sabtu, 31 Maret 2012 23:28 WIB