Denpasar (Antara Bali) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ayu Pastika mengajak masyarakat di daerah itu untuk mengoptimalkan pemanfaatan pangan lokal dan melakukan diversifikasi pangan.
"Banyak tumbuh-tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk pangan. Mulai dari akar, batang hingga daunnya. Kandungan gizi yang terkandung di dalamnya juga sudah teruji melalui hasil kajian," katanya di sela-sela menjadi juri pada Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) Berbasis Bahan Pangan Lokal, di Denpasar, Jumat.
Menurut istri orang nomor satu di Bali itu, dengan sentuhan kreativitas, berbagai bahan pangan lokal nonberas bisa diolah menjadi menu yang enak dan menggugah selera makan keluarga.
"Pulau Bali memiliki potensi pangan lokal yang sangat besar. Ada ubi, singkong, keladi, suweg, jagung dan lainnya. Pemanfaatan sumber pangan alternatif ini bisa menurunkan kebutuhan beras," katanya.
Terkait dengan kegiatan Lomba Cipta Menu B2SA yang rutin dilaksanakan setiap tahun, pihaknya menyambut positif. Berdasarkan penilaiannya, para peserta telah mampu menggali potensi bahan pangan lokal nonberas dan mengolahnya menjadi menu yang enak dan disajikan secara menarik.
"Kami berharap kegiatan semacam ini mampu memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan bahan pangan lokal nonberas yang ada di sekitar lingkungan mereka," ujar Ayu Pastika.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kadis Ketahanan Pangan drh I Wayan Mardiana, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendorong masyarakat untuk melakukan diversifikasi makanan dengan mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan tertentu seperti beras.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar masyarakat mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan impor. "Untuk itu, masyarakat perlu terus diberi pemahaman dan diarahkan untuk menerapkan pola konsumsi beragam, bergizi dan seimbang dengan memanfaatkan bahan pangan lokal," ujarnya.
Pastika menyebut banyak sekali bahan pangan lokal nonberas yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga seperti ubi jalar, ubi kayu, kentang, talas, jagung dan lainnya.
Mengacu hasil kajian, kualitas dan kandungan gizi dalam bahan pangan tersebut setara dengan beras. Dengan gerakan diversifikasi pangan ini diharapkan mampu mempercepat terwujudnya kemandirian pangan Daerah Bali.
Setelah melalui proses penilaian, Kabupaten Gianyar keluar sebagai juara I Lomba Cipta Menu B2SA tahun 2017, disusul Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar yang menempati peringkat II dan III. Sementara Kabupaten Badung, Jembrana dan Tabanan harus puas memperoleh juara harapan I, II dan II.
Sementara dalam lomba Pangan Lokal, juara I diraih Kabupaten Buleleng. Sementara Kabupaten Jembrana dan Gianyar menempati peringkat II dan III. Piala dan piagam penghargaan kepada para pemenang diserahkan oleh Ayu Pastika.
Kegiatan tersebut juga diwarnai dengan pemberian menu olahan pangan nonberas kepada sejumlah siswa. (WDY)