Bandung, Jawa Barat (ANTARA) - Koordinator Uji Klinis Vaksin COVID-19 Prof Kusnandi Rusmil mengatakan bahwa penelitian uji klinis vaksin untuk mengatasi infeksi virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) akan dipusatkan di enam tempat di Kota Bandung, diantaranya Unpadj dan beberapa puskesmas.
Tim peneliti akan memusatkan kegiatan uji klinis vaksin untuk mengatasi COVID-19 di Kampus Universitas Padjadjaran di Jalan Eyckman, Kampus Universitas Padjadjaran Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Dago, Puskesmas Sukapakir, dan Puskesmas Ciumbuleuit.
"Itu pusat penelitiannya. Tapi siapa pun masyarakat yang mau ikut boleh-boleh saja. Kita penelitiannya di sana, jadi kalau mau ikut silakan ke sana, nanti daftar dulu," kata Kusnandi di Balai Kota Bandung, Senin.
Ia mengatakan, relawan yang ingin mendaftar mengikuti uji klinis vaksin harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain dalam kondisi sehat, berusia 15 hingga 59 tahun, dan tidak memiliki penyakit berat.
Baca juga: Mahasiswa Indonesia ikut teliti vaksin COVID-19 di Univ Oxford Inggris
Koordinator Lapangan Uji Vaksin COVID-19 Eddy Fadlyana berharap uji klinis bisa dilaksanakan awal Agustus 2020. Jumlah relawan yang mengikuti uji klinis vaksin ditargetkan 1.620 orang.
Eddy mengatakan, pendaftaran peserta uji klinis vaksin akan dibuka setelah ada rekomendasi dari Komite Etik.
"Supaya semuanya bagus, subjeknya bagus dan anggota penelitiannya juga enggak akan terjadi apa-apa. Itulah tujuan dari Komite Etik," katanya.
Ia menjelaskan, nantinya relawan yang mengikuti uji klinis vaksin COVID-19 tetap bisa menjalankan kegiatan sehari-hari sebagaimana biasa dengan pantauan dari tim peneliti.
"Hidup normal aja. Seperti orang mau naik haji disuntik (vaksin) influenza kan kita ke mana-mana, sama aja. Biasa-biasa aja dan enggak usah diisolasi," katanya.