London (ANTARA) - Upaya dan perkembangan pemerintah Indonesia dalam menghadapi wabah COVID-19 menarik perhatian sekitar 500 mahasiswa di Inggris dan Indonesia dalam forum webinar bertema “Assessing the Performance of Indonesian Government in Handling COVID-19".
Pemerintah Indonesia memberikan perhatian pada penanganan wabah COVID-19 yang melemahkan ekonomi, menyebabkan pengangguran dan kemiskinan serta berbagai dampak sosial secara global. Untuk itu pemerintah melakukan penanganan aspek kesehatan, sosial dan stimulus perekonomian serta keuangan industri.
Counsellor Pensosbud KBRI London, Hartyo Harkomoyo kepada Antara London, Sabtu mengatakan acara virtual diadakan kerja sama KBRI London, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dan Universitas Nottingham, London (17/7).
Baca juga: Universitas Udayana uji coba gunakan robot tangani pasien rumah sakit (video)
Kuasa Usaha KBRI London, Adam M. Tugio mengatakan Pengembangan vaksin Merah Putih untuk COVID-19 oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sudah mencapai 30 persen, merupakan salah satu upaya serius Pemerintah dalam penanganan COVID-19 di bidang riset kesehatan.
Dikatakannya Indonesia juga semakin berkurang ketergantungannya dan tangguh di sektor kesehatan dengan memproduksi alat pelindung kesehatan.
Sementara itu dari aspek keuangan, Anggota III BPK RI, Achasnul Qosasi, sebagai pembicara dalam webinar, mengatakan Pemerintah telah mengesahkan UU Nomor 2 Tahun 2020 yang memberikan kerangka hukum bagi pengelolaan keuangan negara dalam penanganan COVID-19.
"Kebijakan ini memberikan kewenangan yang sangat luas kepada Pemerintah dan Komite Stabilitas Sektor Keuangan untuk mengambil langkah luar biasa di bidang pengelolaan keuangan negara dalam penanganan pandemi," ujar Achsanul.
Baca juga: Universitas Udayana akan lakukan wisuda daring untuk 600 lulusan
Melalui kebijakan ini Pemerintah melakukan program perlindungan sosial, mitigasi dan pemulihan ekonomi. Adalah fungsi dan tugas dari BPK untuk memastikan agar pelaksanaannya akuntabel, yaitu efektif, transparan, dan patuh pada ketentuan kondisi darurat.
Untuk itu, BPK menerapkan strategi pemeriksaan berbasis risiko secara menyeluruh. Dengan demikian BPK dapat memperkuat perannya dalam memberikan keyakinan kepada masyarakat mengenai penanggulangan COVID-19.
Kegiatan virtual ini adalah salah satu dari rangkaian program komunikasi publik KBRI London untuk menyebarkan perkembangan positif mengenai Indonesia kepada masyarakat Inggris, khususnya di kalangan akademisi dan mahasiswa.
Selain itu, webinar ini menjadi ajang pertukaran pemikiran diantara mahasiswa Indonesia dan Inggris yang diharapkan akan mendorong hubungan baik di bidang pendidikan dan sosial budaya masyarakat kedua negara.
Baca juga: Indonesia punya kemampuan uji laboratorium Covid-2019
Tercatat sekitar 10.000 WNI di Inggris, dimana sekitar separuhnya adalah pelajar / mahasiswa. Peran akademisi, mahasiswa dan pelajar sangat penting dalam mendisemikasikan perkembangan yang baik mengenai Indonesia kepada publik setempat.
Salah satu contoh peran Dr. Bagus Putra Muljadi, diaspora Indonesia pengajar di Universitas Nottingham. Bagus, koordinator webinar ini, menyampaikan kegiatan virtual tersebut merupakan program leaders lectures yang diadakan secara berkala bersama Universitas Nottingham dengan KBRI London.
Kolaborasi kedua lembaga diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara Universitas Nottingham dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia. (ZG)