Jakarta (Antara Bali) - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 1 April 2012 tidak akan banyak berpengaruh pada dunia industri, khususnya untuk industri makanan dan minuman.
"Kenaikan harga BBM tidak akan banyak berpengaruh, mungkin hanya berkisar tiga persen untuk distribusi, karena untuk industri telah menggunakan harga internasional sejak November 2011 lalu," kata Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Franky Sibarani saat dihubungi ANTARA, Jumat.
Ia mengatakan, terpengaruhnya industri makanan dan minuman akibat dari kenaikan harga BBM itu hanya pada sisi transportasi atau biaya distribusi, namun apabila ada kenaikan harga yang cukup tinggi itu dikarenakan faktor yang lain.
Franky menambahkan bahwa untuk naiknya harga makanan dan minuman tidak bisa diakibatkan oleh satu faktor saja, namun pasti ada beberapa faktor yang menjadi pemicu kenaikan harga-harga tersebut.
"Kalau ada kenaikan, bukan akibat dari naiknya harga BBM bersubsidi, namun akibat dari harga kemasan naik akibat harga minyak dunia yang juga naik, atau harga gula serta faktor-faktor lain," tambah Franky.(IGT/T007)
Industri Makanan Tak Terpengaruh BBM
Jumat, 16 Maret 2012 16:30 WIB