Denpasar (Antara Bali) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam gerakan rakyat tolak harga bahan bakar minyak (BBM) Bali menuntut segera dilaksanakan nasionalisasi perusahaan di sektor pertambangan dan migas yang dikuasai asing di wilayah Tanah Air.
Para mahasiswa dari sejumlah universitas di Pulau Dewata itu, berorasi sambil mempertujukan aksi teaterikal di depan Patung Catur Muka Denpasar, Kamis.
Sambil berunjuk rasa mereka juga meneriakkan yel-yel menolak kenaikan harga BBM karena semakin memberatkan kehidupan masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah.
"Kami selain menolak BBM juga menuntut pemerintah melakukan efisiensi anggaran birokrasi sehingga tidak harus menaikan harga BBM," kata Aji Suryo Putro Wibowo, humas gerakan tersebut, di sela-sela aksi.
Dia mengatakan, seharusnya bukan subsidi anggaran untuk BBM yang dipotong atau ditiadakan tetapi untuk anggaran belanja para PNS baru harus dirampingkan.
"Kami juga menuntut segera dilaksanakan nasionalisasi pertambangan asing karena hal itu bagian dari pelaksanaan amanat Pasal 33 UUD 1945," ujarnya menandaskan.(*/T007)