Karangasem (ANTARA) - Menjelang fase normal baru atau new normal, Dandim 1623/Karangasem Letkol Inf Bima Santosa bersama Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini mengecek kesiapan masjid di Kabupaten Karangasem, Bali.
"Pada fase new normal life ini diharapkan dalam pelaksanaan ibadah tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan atau penggunaan hand sanitizer dan menjaga kebersihan pengunjung Masjid maupun lingkungan," kata Dandim 1623/Karangasem Letkol Inf Bima Santosa dalam keterangan pers, Rabu.
Didampingi Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini, ia menjelaskan untuk tempat ibadah yang disasar diantaranya Masjid Jami An Nur, Jalan Diponegoro, Kecamatan Karangasem dan Masjid At-Taqwa, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait guna menempatkan petugas gabungan, seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Satpol PP serta Pecalang untuk mengingatkan warga yang akan beribadah di Masjid tetap menerapkan protokol kesehatan dengan cuci tangan, menggunakan masker, serta jaga jarak.
Baca juga: Bupati Karangasem minta masyarakat kurangi bepergian
Sementara itu, Komandan Korem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, menegaskan kepada seluruh Personel Korem 163/Wira Satya dan Jajaran untuk menggunakan masker dalam setiap berkegiatan atau beraktivitas karena sampai saat ini belum menunjukkan menurunnya jumlah kasus yang ada.
"Jika semua dilakukan dengan disiplin yang didasari atas kesadaran mandiri maka yakinlah kita akan terhindar dari penularan dan tetap sehat. Sesungguhnya cara dan penerapannya sederhana dan efektif, sekarang kembali pada perilaku kita semua yang seharusnya bisa, dengan harapan mata rantai penyebaran COVID-19 dapat segera diputus," tegasnya.
Penegasan ini tidak hanya berlaku bagi personel TNI, melainkan bagi masyarakat agar selalu menerapkan perilaku sehat cuci tangan dengan sabun di air mengalir, menyiapkan hand sanitizer, jaga jarak dan menghindari kegiatan berkerumun atau melibatkan orang banyak yang berpotensi atau rentan terjadi penyebaran.