Jakarta (ANTARA) - Meninggalnya Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Bob Hasan membuat atlet lompat jauh Maria Londa cukup kehilangan karena pria berusia 89 tahun itu dikenal sebagai pengayom dan motivator.
"Semoga keluarga yg ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan. Semoga bapak diberikan ketenangan dan tempat terbaik di sisi Tuhan," kata Maria Londa saat dikonfirmasi dari Jakarta, Selasa.
Selama menjadi atlet di bawah kepemimpinan Bob Hasan, Maria mengaku sangat diperhatikan secara personal seperti atlet-atlet atletik yang lain. Perkembangannya sebagai juga atlet terus dipantau dan baik dalam latihan maupun kejuaraan.
Baca juga: Kejuaraan Asia Atletik di China dibatalkan akibat wabah corona
"Pesan bapak yang Maria ingat adalah tetap sehat apapun hasilnya dalam perlombaan yang penting kondisi jangan sampai cedera. Bapak selalu berpesan seperti itu kepada kami atlet atletik," katanya menambahkan.
"Beliau adalah panutan untuk kami dan juga bapak untuk kami semua atletik Indonesia," kata peraih emas Asian Games 2014 itu.
Maria Londa sendiri hingga saat ini banyak menghabiskan waktu latihan di Bali. Meski demikian, komunikasi dengan PB PASI maupun Bob Hasan tetap dilakukan.
Baca juga: Zohri batal ke Australia imbas virus corona
"Terakhir ketemu pada SEA Games Filipina kemarin," kata salah satu atlet senior kebanggaan Indonesia itu.
Selama PB PASI dipimpin Bob Hasan, Maria Londa merupakan salah satu atlet yang prestasinya cemerlang. Beberapa medali emas mampu diraih mulai dari SEA Games hingga Asian Games.
Selain itu Maria Londa juga turun di World Championships 2007 serta Olimpiade 2016. Prestasi terakhir yang dipersembahkan atlet asal Bali di masa kepemimpinan Bob Hasan adalah emas SEA Games 2019 Filipina.
Maria Londa kehilangan sosok seorang pengayom
Selasa, 31 Maret 2020 21:13 WIB