Perajin bordir Denpasar produksi masker untuk atasi kelangkaan
Minggu, 29 Maret 2020 16:50 WIB
Denpasar (ANTARA) - Perajin yang tergabung dalam Asosiasi Bordir, Endek dan Songket (Asbest) Kota Denpasar, Bali ikut memberi andil dengan memproduksi alat pelindung diri (APD) berupa masker untuk membantu atasi kelangkaan di tengah wabah virus corona penyebab COVID-19.
Ketua Umum Asbest Kota Denpasar, Ni Wayan Ria Mariani di Denpasar, Minggu, menjelaskan bahwa kelangkaan APD, khususnya masker membuat harga di pasaran semakin melonjak. Guna mengurangi beban masyarakat dan memastikan ketersediaan masker, UKM yang tergabung dalam Asbest ikut andil memproduksi masker berbahan kain.
Ia mengatakan melalui organisasi Asbest terdiri 50 usaha kecil menengah (UKM) di Kota Denpasar sukses memproduksi sedikitnya 150 masker per hari dari satu UKM.
"Tujuan awal hanya membantu teman-teman di Asbest agar tenaga kerja tidak banyak dirumahkan, karyawan ada kerjaan dengan situasi seperti ini semua anggota tetap bisa berbuat sesuatu dan tidak diam, " katanya.
Apalagi dengan semakin langkanya masker di pasaran sementara kalau perajin mengerti bahan yang nyaman. Disamping itu, memiliki tenaga jahit maka timbul ide untuk membuat masker dari bahan kain, ujarnya.
Ria Mariani mengatakan bahwa produk masker ini memang tetap dipasarkan, namun dengan harga sesuai standar di pasaran. Hal ini lantaran sebagai wujud kepedulian dan rasa kemanusiaan dengan sesama tanpa mengambil untung yang banyak.
"Harga kita terjangkau dengan bahan yang nyaman dan tidak pengap, sekitar Rp10 ribu per lembar, atau satu bok isi lima kami jual Rp50 ribu, dan sehari satu UKM kami mampu memproduksi 150 lembar masker berbahan kain dengan bahan yang nyaman," ucapnya.
Ia berharap UKM di Kota Denpasar tetap bisa jalan dan menggeliat di tengah situasi seperti ini (wabah virus corona), perlu dukungan pemerintah untuk membantu UKM memasarkan masker maupun APD lainnya sehingga semua bisa berjalan baik.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan pemerintah kota memberikan apresiasi kepada UKM Asbest Kota Denpasar yang telah memproduksi masker. Dengan langkah ini sangat memberikan kemudahan bagi masyarakat di tengah langkanya masker di pasaran.
Dewa Rai mengatakan selain memenuhi ketersediaan masker di pasaran, diharapkan partisipasi dari Asbest ini mampu menjaga stabilitas harga masker di pasaran. Sehingga masyarakat tidak resah dan panik.
"Kami di Pemkot Denpasar sangat mengapresiasi peran Asbest dalam memproduksi masker, sehingga dapat menjamin ketersediaan dan menjaga stabilitas harga di pasaran," katanya.
Ketua Umum Asbest Kota Denpasar, Ni Wayan Ria Mariani di Denpasar, Minggu, menjelaskan bahwa kelangkaan APD, khususnya masker membuat harga di pasaran semakin melonjak. Guna mengurangi beban masyarakat dan memastikan ketersediaan masker, UKM yang tergabung dalam Asbest ikut andil memproduksi masker berbahan kain.
Ia mengatakan melalui organisasi Asbest terdiri 50 usaha kecil menengah (UKM) di Kota Denpasar sukses memproduksi sedikitnya 150 masker per hari dari satu UKM.
"Tujuan awal hanya membantu teman-teman di Asbest agar tenaga kerja tidak banyak dirumahkan, karyawan ada kerjaan dengan situasi seperti ini semua anggota tetap bisa berbuat sesuatu dan tidak diam, " katanya.
Apalagi dengan semakin langkanya masker di pasaran sementara kalau perajin mengerti bahan yang nyaman. Disamping itu, memiliki tenaga jahit maka timbul ide untuk membuat masker dari bahan kain, ujarnya.
Ria Mariani mengatakan bahwa produk masker ini memang tetap dipasarkan, namun dengan harga sesuai standar di pasaran. Hal ini lantaran sebagai wujud kepedulian dan rasa kemanusiaan dengan sesama tanpa mengambil untung yang banyak.
"Harga kita terjangkau dengan bahan yang nyaman dan tidak pengap, sekitar Rp10 ribu per lembar, atau satu bok isi lima kami jual Rp50 ribu, dan sehari satu UKM kami mampu memproduksi 150 lembar masker berbahan kain dengan bahan yang nyaman," ucapnya.
Ia berharap UKM di Kota Denpasar tetap bisa jalan dan menggeliat di tengah situasi seperti ini (wabah virus corona), perlu dukungan pemerintah untuk membantu UKM memasarkan masker maupun APD lainnya sehingga semua bisa berjalan baik.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan pemerintah kota memberikan apresiasi kepada UKM Asbest Kota Denpasar yang telah memproduksi masker. Dengan langkah ini sangat memberikan kemudahan bagi masyarakat di tengah langkanya masker di pasaran.
Dewa Rai mengatakan selain memenuhi ketersediaan masker di pasaran, diharapkan partisipasi dari Asbest ini mampu menjaga stabilitas harga masker di pasaran. Sehingga masyarakat tidak resah dan panik.
"Kami di Pemkot Denpasar sangat mengapresiasi peran Asbest dalam memproduksi masker, sehingga dapat menjamin ketersediaan dan menjaga stabilitas harga di pasaran," katanya.