Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa menjelaskan bahwa setiap hari masih ada 11.000 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali dengan didominasi wisatawan dari Australia, Amerika Serikat, Eropa, dan Rusia.
"Kita lihat data yang diberikan oleh Imigrasi rata-rata kedatangan turis masih 10.500 sampai 11.000 perhari. Memang kalau kita pakai 11 ribu kali 30 hari kan 330.000 orang, padahal kalau bulan yang sama tahun sebelumnya itu sekitar 430 ribu. Jadi ada penurunan sekitar 20 persen kalau kita bandingkan antara bulan yang sama tahun lalu dengan tahun sekarang," jelas Putu Astawa di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan penurunannya bisa disebabkan saat ini jadi masa low season karena penutupan penerbangan dari China. Kata dia, wisman China itu kan rata-rata perbulan sekitar 100.000 orang sebagai kontribusinya, selain adanya masa low season itu.
Untuk tempat-tempat tujuan pariwisata yang mengalami penurunan itu terletak di wilayah Benoa, dan termasuk kawasan Sanur, Denpasar. "Ini kan sebenarnya marketnya Tiongkok juga kemudian Benoa, lalu Nusa Lembongan dan Nusa Penida itu marketnya Tiongkok juga terjadi penurunan disitu," jelasnya.
Baca juga: Festival Tanah Lot tingkatkan kunjungan wisatawan hingga 10 persen
Terkait dengan status dari pekerja pariwisata sendiri bahwa saat ini ada yang dirumahkan, bukan PHK, terutama yang bekerja di restoran-restoran pasarnya Tiongkok.
"Kalau saya dengar dirumahkan, bukan di PHK. Terutama yang restoran-restoran 100 persen (market) Tiongkok itu dirumahkan. Tapi mereka paham tidak selamanya, tapi sementara sehingga suatu saat bekerja lagi, sedangkan kalau PHK besar-besaran itu tidak ada," kata Putu Astawa.
Selain itu, tentang pelaksanaan acara internasional, pihaknya mengimbau agar untuk situasi seperti saat ini bagusnya menghindari dulu yang bersifat keramaian, apalagi ada campuran dari daerah potensial yang membawa COVID-19 itu.