Surabaya (ANTARA) - Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya merawat dua pasien berstatus orang dalam pemantauan (ODP) yang baru datang dari negara yang terjangkit virus corona atau COVID-19.
"Dua pasien berstatus ODP tersebut merupakan orang yang baru berinteraksi dengan orang dari negara terjangkit COVID-19. Selama waktu 14 hari dari kedatangan, muncul gejala panas, batuk dan sesak," ujar anggota Tim Satgas Corona RS Unair, dr Alfian Nur Rosyid SpP di Surabaya, Rabu.
Ia mengungkapkan selama merebaknya COVID-19, RSUA telah merawat sembilan pasien, yang tujuh pasien di antaranya telah diswa2p reagen COVID-19 dan dinyatakan negatif.
"Yang dua ini baru masuk dua hari ini, dan baru tadi diswap kemudian dikirim ke Kemenkes. Prosesnya tujuh hari untuk hasilnya," ucapnya.
Baca juga: Pasien COVID-19 kasus 25 meninggal di Bali (video)
Alfian memaparkan dua ODP ini merupakan warga negara Indonesia (WNI), yang rinciannya satu ODP pulang dari Jepang dan diterima melalui crisis center. Sedangkan, satu pasien lainnya baru saja berkontak dengan orang dari luar negeri dan merupakan rujukan dari rumah sakit luar kota.
"Aktivitas dengan orang ini dilakukan di Jakarta dan saat pulang ke Jatim pasien demam serta sesak nafas," ucapnya.
Lebih lanjut, Alfian menjelaskan kedua pasien menunjukkan gejala demam dan batuk berdahak, bahkan saat masuk mereka juga mengeluh sesak nafas. "Tetapi sekarang sesak nafasnya sudah hilang. Kalau dinyatakan negatif dan gejala klinisnya membaik maka kami izinkan pulang. Sekarang masih di ruang isolasi," katanya.