Semarang (Antara Bali) - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, serius menggarap kawasan mangrove yang berada di daerah Tugurejo sebagai ekowisata dan tempat belajar untuk anak-anak.
Kepala Badan Perencanaaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang Bambang Haryono di Semarang, Rabu mengatakan, pihaknya akan mendapatkan bantuan teknis dari pemerintah pusat, berupa peningkatan kapasitas sumber daya manusia seperti pendidikan dan pelatihan serta konsep pengembangan ekowisata mangrove.
"Detailnya nanti apakah SDM kita yang ke Jakarta atau tenaga ahli dari pusat yang datang ke sini, masih akan ditentukan kemudian," katanya.
Bambang mengatakan, hutan mangrove yang ada di Tugurejo memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata sekaligus potensi pengolahan pangan dari bahan buahnya untuk dijadikan makanan dan minuman.
Kawasan mangrove yang berada di Tugurejo dengan luasan sekitar 10 hektare tersebut merupakan lahan konservasi untuk rehabilitasi lingkungan.
"Saat ini kawasan tersebut tinggal penataan untuk mengarah sebagai kawasan ekowisata yang lebih maksimal," ujar Bambang.(T007)