Karangasem (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengharapkan agar pengelolaan Pura Agung Besakih di Kabupaten Karangasem, Bali, kedepannya semakin baik, dari sisi penataan kawasan suci maupun kawasan yang bisa dikunjungi wisatawan.
"Tiga tahun terbentuknya badan operasional, sudah membuktikan bagaimana berkembangnya dan tertatanya kawasan Pura Besakih," kata Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu pada acara Persembahyangan Hari Suci Siwalatri di Pura Agung Besakih, Karangasem, Kamis malam.
Oleh karena itu, pihaknya dalam kesempatan tersebut juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras semua pihak, khususnya manajemen operasional Pura Agung Besakih yang telah menunjukkan hasil kerja yang baik.
Persembahyangan tersebut dirangkaikan pula dengan penandatanganan dan penyerahan perjanjian kerja sama serta dana dari manajemen operasional Pura Agung Besakih kepada Pemkab Karangasem dan Desa Adat Besakih, yang berlangsung di Bale Pesandekan Pura Agung Besakih.
Menurut Cok Ace, keberadaan Pura Agung Besakih yang dikelola oleh manajemen operasional sejak 2017, sekarang bisa memberikan manfaat bagi pura, masyarakat desa hingga pemerintah kabupaten.
"Pemanfaatan dana yang ada, juga berarti pemasukan APBD Karangasem, bisa ditujukan untuk memperbaiki infrastruktur, juga untuk pendapatan Desa Adat Besakih. Mari kita kelola bersama dengan baik," kata mantan Bupati Gianyar ini.
Mengenai apa yang sudah berjalan, Cok Ace meminta supaya dijalankan dengan baik.
"Dipetakan lagi kawasan suci dan kawasan yang bisa dikunjungi wisatawan sehingga ke depan makin baik lagi," ucapnya.
Terkait peringatan Hari Siwalatri, Wagub Cok Ace menekankan hari paling gelap dalam satu tahun tersebut merupakan momen untuk memohon karunia kepada Ida Hyang Widhi Wasa.
"Sekaligus introspeksi tujuh penyebab kemabukan manusia, yakni penampilan, harta, kepandaian, kebangsawanan/kasta/jabatan, kekuatan, minuman memabukkan, kemenangan," ucapnya.
Baca juga: Gubernur: Penataan parkir dan "Margi Agung" demi perlindungan Besakih
Sementara itu, Ketua Manajer Operasional Objek Pura Agung Besakih Jro Mangku Ngawit mengemukakan, secara umum pengelolaan Pura Agung Besakih sudah cukup baik.
"Hal ini terutama terlihat dari pengelolaan kebersihaan hingga keamanan, juga pelayanan kepada umat serta wisatawan terus meningkat," kata Mangku Ngawit.
Pada 2019 mencatatkan kunjungan wisatawan rata-rata 650 orang per hari dan terus meningkat. "Kalau sebelumnya rata-rata hanya 200 orang per hari. Sedangkan, wisatawan yang berkunjung didominasi wisman asal negara Eropa seperti Prancis, Spanyol, Jerman dan disusul Rusia," katanya.
Baca juga: Koster sambut positif penataan parkir di Pura Besakih
Untuk 2019, Jro Ngawit mengatakan bahwa badan operasional Nesakih mendapatkan laba bersih sebesar Rp3,68 miliar lebih yang akan dibagikan sejumlah 50 persen ke Pura Agung Besakih, 25 persen ke Desa Adat Besakih dan 25 persen ke Pemkab Karangasem.
"Ini perkembangan signifikan karena sebelum ada badan operasional, pendapatan nyaris tidak ada," ucapnya.
Baca juga: Upaya menjaga Pura Besakih tetap "basuki"
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Tjok Putri Haryani Ardhana Sukawati, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Wakil Bupati Karangasem Wayan Artadipha serta jajaran Kepala OPD di lingkup Provinsi Bali.