Denpasar (Antara Bali) - Pengamat politik Dr AA Gede Oka Wisnumurti menilai, jika terlalu banyak kompromi politik dalam pembahasan rancangan undang-undang (RUU) mengenai Pemilu legislatif kecenderungan akan melahirkan sistem pemilihan yang banci.
"Artinya, dengan berbagai tindakan kompromi yang berlarut-larut itu kemungkinan akan ada penggabungan antara sistem proporsional terbuka dan tertutup," kata Wisnumurti mantan Ketua KPU Bali, di Denpasar, Rabu.
Menurutnya, kalau sampai terjadi penggabungan, maka akan ada kekisruhan yang tinggi dalam internal partai. Menjadi sulit untuk memporsikan ketika kursi yang tersedia itu jumlahnya ganjil.
Misalkan tersedia tiga kursi atau satu kursi, akan sulit memporsikan kalau digunakan sistem gabungan.
"Jumlah kursi yang ganjil tentu tidak bisa dibagi rata, satu dengan mekanisme terbuka dan satu tertutup, terus kursi yang satu akan menggunakan pola apa," ucapnya mempertanyakan.(IGT)