Badung (ANTARA) - Kasus turis asing dan penduduk lokal yang "bunuh diri" menjadi atensi dari pihak Kepolisian Polres Badung, dan rencananya untuk menekan angka bunuh diri tersebut akan dibuka klinik berjalan disetiap banjar wilayah Badung.
"Kedepan kita juga akan mengintensifkan kegiatan-kegiatan sambang terutama dalam mengantisipasi, karena di Badung banyak turis - turis ataupun penduduk lokal yang mati bunuh diri dan tentu menjadi atensi kami," kata Kapolresta Badung, AKBP Roby Septiadi, di Kantor Polres Badung, Jumat.
Melihat adanya kasus ini, pihaknya berencana untuk membuka semacam klinik berjalan bersamaan dengan disediakannya bimbingan psikologi. "Selama saya satu bulan menjabat sebagai Kapolres Badung, sudah menerima laporan kalau ada hampir 3 - 4 kejadian bunuh diri atau gantung diri," ucap AKBP Roby.
Pihaknya berencana mengajak pihak - pihak terkait seperti Bhabinkamtibmas, Dinas Kesehatan, Prajuru Adat dan masyarakat untuk meminimalkan kasus bunuh diri, baik turis asing atau warga lokal.
"Yang pasti juga akan bekerja sama dengan Bhabinkamtibmas, banjar - banjar di Badung untuk memonitor banyak kasus bunuh diri, bukan melakukan pemeriksaan tapi akan berupaya dengan segala kemampuan kita untuk mengantisipasi jangan sampai ada yang bunuh diri lagi," jelasnya.
Baca juga: Kepolda Bali ingatkan turis untuk lebih waspada
Ia mengatakan bahwa jumlah turis maupun warga lokal yang menjadi korban bunuh diri dinilai hampir sama, baik turis asing asal India, maupun dari penduduk setempat.
Menurutnya, motif mulai maraknya kasus bunuh diri karena masalah keluarga, utang piutang dan umumnya seperti itu.
"Untuk itu tingkatkan kedepan, kita sentuh banjar dan melibatkan Dinkes Kabupaten untuk mmberikan bimbingan konseling, kalau memang ada warga banjar atau turis asing yamg bingung mau kemana untuk berkeluh kesah," jelas AKBP Roby.
Ia menambahkan rencana ini ditargetkan bisa terealisasi pada tahun 2020, karena saat ini sedang menyelesaikan tahap pengajuan anggaran.
Selain itu, pihaknya juga turut menyoroti kasus - kasus menonjol sepanjang tahun 2019 diantaranya pencurian dengan pemberatan (curat) di 20 TKP sasarannya komputer laptop yang ada di sekolah SD, kasus pencurian dengan kekerasan (curas) dengan korbannya adalah warga asing, kasus pengeroyokan hingga meninggal dunia oleh pelaku yang masih dibawah umur.
Ada juga kejahatan sindikat internasional online fraud atau skimming oleh warga asing, pengungkapan kasus narkoba jaringan China - Bali, maupun jaringan antar provinsi dan juga kasus Korupsi dan TPPU di LPD Desa Adat Kapal, Mengwi dan Badung.
"Dari kasus - kasus menonjol itu juga menjadi atensi kami, agar terjadinya kasus tersebut dapat ditekan untuk wilayah Badung ini," katanya.